JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Produksi CPO Asian Agri meningkat 10% menjadi 1,16 juta ton pada 2018. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 1 juta ton CPO.
“Kenaikan ini ditopang tambahan yield dan bertambahnya kemitraan dengan plasma dan swadaya,” ujar Fadhil Hasan, Corporate Affair Director Asian Agri dalam jumpa pers, Kamis (31 Januari 2019).
Hadir dalam jumpa pers ini antara lain Direktur Sustainability dan Stakeholder Relations Asian Agri Bernard A Riedo dan Maria Sidabutar, Head of Corporate Communications Asian Agri.
Hingga tahun lalu, Produksi sawit ditopang pasokan buah dari kebun inti perusahaan seluas 100 ribu hektare dan plasma seluas 60 ribu hektare. Adapula suplai dari kebun swadaya mitra Asian Agri seluas 41 ribu hektare.
Kendati demikian, perusahaan menyatakan tidak ada pembukaan lahan baru pada tahun lalu. Untuk meningkatkan produktivitas, dikatakan Bernard ada tiga strategi yang dijalankan perusahaan. Pertama, menekan biaya produksi seefisien mungkin karena menjadi kunci sukses pengelolaan kebun. Kedua, menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Ketiga adalah meningkatkan produktivitas buah.
“Dari aspek sustainability, kami bisa menjamin dan berupaya pertahankan 100 persen produksi dapat ditelusuri (traceability). Capaian ini telah dapat dilakukan semenjak September 2017,” ujar Bernard.
Dukungan lain berasal dari penggunaan teknologi di kebun. Maria Sidabutar menuturkan aplikasi teknologi dijalankan di kebun perusahaan seperti pemakaian alat monitor panen. Tujuannya mengoptimalkan hasil panen dapat segera sampai pabrik. Alhasil, kualitas buah tetap terjaga dan menghindari kesalahan.