• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Tuesday, 3 October 2023
Trending
  • Skenario Jahat Dibalik EUDR
  • WRU dari BKSDA Berhasil Menyelamatkan Satu Ekor Bayi Orang Utan
  • Asap Tidak Masuk ke Malaysia
  • Peluang Investasi Pertanian Sangatlah Besar
  • Harga CPO Melemah, Ekspansi Industri Mamin Tertahan
  • Ini 5 Manfaat Sawit Bagi Industri Batik Nasional
  • NTP September Naik, Salah Satu Penyumbangnya Kelapa Sawit
  • Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Turun Langsung Memimpin Koordinasi Penanganan Karhutla
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Flyer Kemenkes Tentang Minyak Goreng Sawit Dituding Menyesatkan
Berita Terbaru

Flyer Kemenkes Tentang Minyak Goreng Sawit Dituding Menyesatkan

By RedaksiOctober 17, 20192 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
IMG 20191017 WA0040
IMG 20191017 WA0040
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Kementerian Kesehatan RI diminta mengevaluasi lagi flyer mengenai pengendalian penyakit hipertensi. Dalam flyer tersebut menampilkan informasi supaya minyak sawit digantikan dengan minyak zaitun, minyak olive, minyak lobak, dan minyak sunflower. Karena minyak sawit dituding pemicu hipertensi.

Saat dikonfirmasi kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr Anung Sugihantono, M.Kes, mengatakan tidak paham dengan bahan flyer tersebut.

“Silakan konfirmasi Ibu Cut Putri Ariani (red- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular),” ujar Anung singkat.

Baca juga :   Sinergi Empat Kementerian Untuk Kembali Membangkitkan UMKM

Joko Supriyono, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyayangkan flyer yang dibuat Kementerian Kesehatan mengenai pengendalian penyakit hipertensi. Apalagi dicantumkan supaya minyak sawit diganti minyak nabati lain seperti olive , zaitun, dan sunflower.

“Di satu sisi, kita melawan kampanye hitam di luar negeri. Tapi disayangkan di dalam negeri, Kementerian Kesehatan membuat informasi ini,” ujar Joko.

Senada dengan Joko Supriyono. Gulat Manurung, Ketua Umum DPP APKASINDO, menegaskan flyer tersebut sangat menyesatkan apalagi selevel Kementerian Kesehatan bisa mengeluarkan rekomendasi yang bertentangan dengan kebijakan Presiden Jokowi mengenai optimalisasi pemanfaatan CPO Indonesia.

Baca juga :   BRIN Berkomitmen Dalam Target Penurunan Emisi GRK Pada Sektor Kehutanan

“Segala daya upaya telah dilakukan untuk meningkatkan serapan CPO termasuk kampanye positif sawit di luar negeri dan sosialisasi dari kampus ke kampus.

dr. Cut Putri Arianie, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, mengatakan flyer yang dibuat seperti edukasi untuk memberikan pilihan bagi masyarakat. “Sama masalahnya seperti rokok dari aspek kesehatan disebutkan rokok berbahaya bagi kesehatan. Itu pilihan bagi masyarakat. Yang penting mereka sudah paham,” ujarnya.

Baca juga :   Bursa CPO Ketinggalan Dari Bursa Karbon, Pengamat: Pemerintah Seharusnya Lebih Serius

Sekretaris Eksekutif SEAFAST Center LPPM IPB, Dr. Puspo Edi Giriwono, mengatakan informasi yang dibuat Kementerian Kesehatan mengenai minyak goreng sawit tidak tepat. Secara singkat kurang cocok dengan pola memasak kita karena seringnya minyak nabati untuk menggoreng di Indonesia.

“Justru berbahaya jika menggunakan minyak nabati zaitun, kedelai dam yang yang tinggi akan lemak tidak jenuhnya untuk menggoreng, karena mudahnya teroksidasi, menghasilkan radikal bebas,” jelasnya

Rubrikasi Majalah
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

WRU dari BKSDA Berhasil Menyelamatkan Satu Ekor Bayi Orang Utan

1 hour ago Berita Terbaru

Asap Tidak Masuk ke Malaysia

2 hours ago Berita Terbaru

Peluang Investasi Pertanian Sangatlah Besar

3 hours ago Berita Terbaru

Harga CPO Melemah, Ekspansi Industri Mamin Tertahan

7 hours ago Berita Terbaru

Ini 5 Manfaat Sawit Bagi Industri Batik Nasional

14 hours ago Berita Terbaru

NTP September Naik, Salah Satu Penyumbangnya Kelapa Sawit

18 hours ago Berita Terbaru

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Turun Langsung Memimpin Koordinasi Penanganan Karhutla

19 hours ago Berita Terbaru

IPB University Me-Launching Inovasi Sosial ‘Rumah Sawit’

19 hours ago Berita Terbaru

Teladan Prima Agro Terus Pacu Kinerja, Produksi CPO dan TBS Meningkat Pada Semester Pertama 2023

20 hours ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia Edisi 143

Edisi Terbaru 2 weeks ago1 Min Read
Event

Advokasi Sawit Dan Peluncuran Buku Mitos Vs Fakta Sawit

Event 2 months ago2 Mins Read
Latest Post

Skenario Jahat Dibalik EUDR

47 seconds ago

WRU dari BKSDA Berhasil Menyelamatkan Satu Ekor Bayi Orang Utan

1 hour ago

Asap Tidak Masuk ke Malaysia

2 hours ago

Peluang Investasi Pertanian Sangatlah Besar

3 hours ago

Harga CPO Melemah, Ekspansi Industri Mamin Tertahan

7 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.