KALIMANTAN DAN MASA DEPAN INDUSTRI SAWIT
Salam Sawit Indonesia, perkembangan industri sawit di Kalimantan terus meningkat dari tahun ke tahun. Merujuk data Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah bahwa pada ekspor Indonesia, produk minyak sawit memiliki pangsa sebesar 13%. Kalimantan merupakan wilayah penghasil minyak sawit terbesar kedua setelah Sumatera.
Industri Pengolahan dan Pertanian menjadi dua sektor terbesar setelah Pertambangan pada struktur ekonomi Kalimantan. Minyak sawit menjadi komoditas utama ekspor Kalimantan setelah batubara dan lignit. Dapat dikatakan perkembangan industri sawit saat ini telah berhasil meningkatkan kesejahteraan petani perkebunan dari meningkatnya nilai tukar petani sektor perkebunan.
Dari 5 provinsi penghasil CPO terbesar di Indonesia, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah masuk posisi tersebut. Ini menandakan perkembangan sawit di Kalimantan sudah terbilan pesat. Sektor pengolahan kelapa sawit akan memainkan peranan penting dalam perkembangan industri sawit.
Rubrik Sajian Utama edisi ini mengulas unit dari PT Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia, sebagai sole distributor Kobelco, yang memiliki solusi alat berat untuk membantu petani sawit. Salah satunya adalah Mini Excavator SK35SR dan SK50P yang didesain sangat efektif dan efisien, tak tercuali untuk industri sawit. Kedua Mini Excavator Kobelco ini, sangat hemat bahan bakar. Pasalnya, Mini Excavator type SK35SR telah mengadaptasi mode S yang memungkinkan 25% konsumsi bahan bakar lebih sedikit dibandingkan dengan mode H. Begitu pula dengan Mini Excavator type SK50P yang mengadaptasi mode S yang memungkinkan 23% konsumsi bahan bakar lebih sedikit dibandingkan dengan mode H.
Sebagai produsen peralatan konstruksi yang mengkhususkan dalam pengembangan excavator. Kobelco memahami pentingnya mesin-mesin Mini Excavator untuk seluruh line-up produknya. Model-model mini memainkan peran vital dalam berbagai pekerjaan. Unit-unit yang berpostur compact ini laris digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan seperti penataan taman (lanskap), utilitas dan proyek-proyek konstruksi kecil.
Di Rubrik Hot Issue, ada ulasan berkaitan keinginan pemerintah pusat untuk mengawal industri sawit di Kalimantan. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) se-Kalimantan baru saja menggelar Borneo Forum ke-V yang diselenggarakan pada 23-25 Agustus 2022 dengan tema kegiatan “Menuju Industri Sawit Borneo Lebih Berkelanjutan”. Saat membuka acara, Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian RI, mengatakan dengan peran penting industri sawit baik secara nasional maupun daerah, untuk itulah pemerintah pusat mengharapkan dukungan Gubernur dan Jajaran Pemerintah daerah serta pelaku usaha industri sawit.
Keinginan pemerintah supaya gubernur dan pemerintah daerah mengawal keberlanjutan sawit dalam rangka memberikan kepastian hukum berusaha. Yang menarik, dua gubernur yang hadir di Borneo Forum langsung mengaitkannya dengan Dana Bagi Hasil. Setelah terbitnya UU HKPD (Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah), kini pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten/kota berupaya menarik bagian dari pendapatan sawit. Melalui cara ini diharapkan daerah dapat bersama-sama menjaga keberlanjutan industri sawit.
Pembaca kami harapkan edisi ini semakin meningkatkan khasanah berpikir dan informasi terkait industri sawit. Setiap saran kami harapkan dapat menjadi masukan bagi semua pihak. Tabik.