Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, bekerjasama dengan International Tropical Timber Organization (ITTO) dan Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Kalimantan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Praktik dan Pembangunan Demplot Penyiapan Lahan Tanpa Bakar (PLTB).
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Basar Manullang yang hadir membuka acara pelatihan mengungkapkan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan alternatif penyiapan atau pengolahan lahan bagi masyarakat dan juga sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat untuk turut serta melakukan pencegahan karhutla. Pelatihan ini mencakup dua kegiatan yaitu pelatihan praktik PLTB dan pembangunan demplot PLTB, dengan sasaran partisipan adalah masyarakat lokal, Masyarakat Peduli Api, Manggala Agni, dan personel Pemerintahan Desa.
“Nantinya, Kegiatan pelatihan praktik dan pembangunan demplot PLTB ini akan dilaksanakan secara seri di delapan lokasi di tiga provinsi yaitu di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan,” jelas Basar.
Basar mengingatkan kembali bagaimana peristiwa kebakaran tahun 2015 yang sangat dahsyat telah menimbulkan dampak kerugian yang sangat besar, dan sebagai manusia pembelajar, jangan sampai hal tersebut terulang lagi. Basar juga menyampaikan, arahan Presiden Joko Widodo terkait upaya pengendalian karhutla yang sangat jelas, yaitu selalu meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan para pihak, untuk bersama-sama turut bertanggungjawab dan berkontribusi dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Kedua, Selalu mengedepankan aspek pencegahan kebakaran hutan dan lahan, dibandingkan penanggulangan kebakaran.
Basar menambahkan bahwa hampir 99% penyebab kebakaran hutan dan lahan di Indoesia berkaitan dengan aktivitas manusia. Salah satu bentuknya, antara lain berupa praktik penyiapan atau pengolahan lahan dengan melakukan pembakaran. Sejalan dengan arahan Presiden terkait mengedepankan aspek pencegahan, adanya suatu alternatif penyiapan lahan tanpa bakar yang ramah lingkungan menjadi suatu keniscayaan.
“Saya mengharapkan alternatif teknologi yang ditawarkan dalam pelatihan ini jangan sampai berupa teknologi yang rumit, kompleks apalagi berbiaya mahal, namun yang lebih penting lagi alternatif tersebut mudah dipahami dan dapat di replikasi oleh masyarakat secara umum,” jelas Basar.
”Pelaksanaan kegiatan pelatihan praktik dan pembangunan demplot PLTB tersebut hendaknya dapat dilakukan secara sungguh-sungguh dan komitmen tinggi, melibatkan sinergi dan kolaborasi para pihak, serta perlu dilakukan pendampingan secara kontinyu, sehingga bisa memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan. Terlebih lagi bisa sebagai kegiatan percontohan yang nantinya bisa direplikasi di tempat lain,” pungkas Basar.
Sementara itu Koordinator Kegiatan ITTO PP-A/56-340-1 Irfan Malik dalam sambutannya menyampaikan bahwa dampak kebakaran hutan dan lahan, baik secara langsung dan tidak langsung, juga sangat mengancam keberadaan dan keberlangsungan sumber daya hutan tropis. Dan melalui Kegiatan Kerjasama KLHK-ITTO PP-A/56-340-1 “Capacity Building on Forest and Land Fire Management in Indonesia” menunjukan komitmen ITTO dalam upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan, khususnya di daerah tropis dan Indonesia.
Lebih lanjut Irfan menerangkan bahwa Kegiatan Kerjasama ITTO ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui penguatan kapasitas tehnik dan manajemen para pihak terkait pada tingkat nasional dan 3 provinsi sasaran, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan. Para pihak yang menjadi target sasaran upaya penguatan kapasitas melalui Kegiatan Kerjasama ITTO ini, meliputi antara lain: Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api/MPA, Masyarakat lokal, termasuk stakeholder/instansi pengendalian kebakaran hutan di tingkat pusat maupun daerah demikian ungkapnya.
Khusus untuk kegiatan pelatihan praktik dan pembangunan demplot PLTB ini, para peserta akan diberikan pengetahuan dan keterampilan praktik PLTB, mencakup teknologi arang terpadu (asap cair, arang dan kompos) serta praktik aplikasi di lahan, termasuk monitoring dan evaluasinya. Dalam penyampaian substansi kegiatannya melibatkan Tim Ahli Peneliti dari Badan Standardisasi dan Instrumen KLHK.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan juga menyerahkan bantuan peralatan kepada kelompok Masyarakat Peduli Api, berupa alat pembuatan asap cair, pompa air, serta set peralatan pertanian untuk mendukung implementasi penyiapan lahan tanpa bakar.
Seri pembuka dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Selatan mencakup dua lokasi, yaitu Desa Sungai Rutas Hulu, Kabupaten Tapin dan Kelurahan Landasan Ulin Timur, Kota Banjarbaru. Untuk pelatihan praktik PLTB nya akan dilaksanakan selama 4 (empat) hari dari tanggal 4-7 Oktober, sedangkan pembangunan demplot PLTB direncanakan selama 3-4 bulan dan telah dimulai sejak medio September 2021. Dalam pelaksanaan keseluruhan kegiatan di level tapak, selalu berkoordinasi dengan Koordinator Daops Provinsi Kalimantan Selatan serta Daops MA Kalimantan V/Banjar dan Kalimantan VI/Tanah Laut, di dalam wilayah kerja Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan.
Total peserta pelatihan sebanyak 60 orang, yang berasal dari unsur Masyarakat Peduli Api/masyarakat lokal, Manggala Agni, dan Pemerintah Desa. Kegiatan ini juga melibatkan OPD setempat (BPBD, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian, Dinas UMKM), Pemerintah Kecamatan/Desa/Kelurahan, termasuk dari sektor privat. Pelibatan para pihak tersebut dimaksudkan untuk mendorong partisipasi dan kontribusinya dalam rangka keberlanjutan pelaksanaan kegiatan pembangunan demplot PLTB untuk mendukung pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Dalam keseluruhan pelaksanaan kegiatan selalu dikoordinasikan dengan Satuan Tugas pencegahan Covid-19 dan mengedepankan protokol 5M, terutama memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta pengecekan suhu dan tes swab antigen.
Sumber: sipongi.menlhk.go.id