Salam Sawit Indonesia,
Berdiri pada 10 Desember 1958, INSTIPER Yogyakarta telah memiliki misi untuk mendidik mahasiswa dan mencetak lulusan di bidang perkebunan dan perhutanan. INSTIPER Yogyakarta berdiri bertepatan setahun pasca nasionalisasi perkebunan yang ditinggalkan oleh penjajah setelah kemerdekaan Indonesia.
Dapat dikatakan, INSTIPER Yogyakarta adalah perguruan tinggi pertama di Indonesia yang memiliki kompetensi khusus di bidang kelapa sawit.Hal ini tidak terlepas dari histori, komitmen, dan konsistensi INSTIPER sehingga menjadikannya sebagai perguruan tinggi yang dikenal dan dipercaya oleh berbagai perusahaan perkebunan dan kehutanan.
Setiap tahun INSTIPER Yogyakarta terus berinovasi dan beradaptasi mengikuti perkembangan zaman. Disinilah perbedaan INSTIPER dengan kampus program studi perkebunan dan pertanian lainnya. Sebagai contoh, ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia. INSTIPER Yogyakarta sudah siap dengan infrastruktur dan jaringan internet telekomunikasi yang telah dibangunnya.
Seperti disampaikan Dr.Harsawardana, Rektor INSTIPER Yogyakarta, INSTIPER Yogyakarta mendapatkan berkah dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung pembelajaran secara online. Selain memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran. INSTIPER juga membangun sistem kendali (kontrol) untuk mengendalikan pembelajaran online.
Setelah mampu melewati ujian pandemi, INSTIPER terus berkarya dan membangun inovasi lain. Mahasiswa INSTIPER diasah supaya melek digital dan multimedia. Adanya INSTIPER Academy menunjang kompetensi mahasiswa agar tidak gagap saat menghadapi teknologi 4.0 antara lain Artificial Intelligence (AI), Smart Green House, Mecanikal Electrical Technology, Robotic, dan IT.
Rubrik Sajian Utama mengulas perkembangan INSTIPER Yogyakarta di bawah kepemimpinan Dr. Harsawardana. Wawancara hampir 1,5 jam lamanya berlangsung interaktif dan komunikatif. Sebagai mantan profesional di perusahaan sawit, Dr. Harsawardana sangat memahami kebutuhan kompetensi SDM di sektor hulu maupun hilir sawit. Saat ini, bisnis perkebunan juga melakukan langkah-langkah dengan memanfaatkan teknologi. Misalnya memanfaatkan teknologi untuk mengontrol kinerja (dashboard room) dan teknologi rekayasa genetika.
Karena itulah, mahasiswa dibekali dengan berbagai kegiatan yang mengarah teknologi dan informasi. Kelak ketika lulus dan terjun di dunia kerja dengan bekal yang dimiliki tetap bisa menggunakan teknologi sesuai di sektor industri tersebut. Salah satunya dengan mengubah silabus sesuai kebutuhan industri.
Pembaca, kami ingin menginformasikan bahwa Majalah Sawit Indonesia akan mengadakan Sawit Indonesia Expo 2023 di Pekanbaru, Riau. Pameran dan talkshow ini baru pertama kali diadakan yang dijadwalkan akan menjadi agenda tahun kami. Sampai bertemu di Pekanbaru. Tabik.