Pembangunan perkebunan kelapa sawit dalam konteks pembangunan kawasan pedesaan merupakan kegiatan ekonomi pioner, kemudian menarik pengembangan sektor-sektor lain di kawasan pedesaan dan melahirkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Evolusi perkembangan pembangunan perkebunan kelapaswit di Indonesia secara umum mengikuti dua fase.
Fase pertama, yakni Gestation Stage. Daerah pedesaan yang umunya masih kosong, terisolasi atau degraded land/ghost town yang ditetapkan pemerintah untuk kawasan pembangunan perkebunan kelapa sawit, dikembangkan oleh perusahaan negara (BUMN) atau perusahaan swasta yang bertindak sebagai inti. Sementara masyarakat lokal bertindak sebagai plasma.
Mengingat daerah yang bersangkutan masih terisolasi, maka PN/PS harus membuka jalan/jembatan masuk (acces road) dengan investasi besar. Selain itu, investasi yang dikeluarkan inti (4-5 tahun) mencakup pembangunan jalan usaha tani (farm road), pembangunan kebun inti dan plasma, pembangunan perumahan karyawan, fasilitas sosial/umum dan pemeliharaan tanaman belum menghasilkan.
Sumber : GAPKI