YOGYAKARTA, SAWIT INDONESIA – Sabtu pagi di sela menghadiri Pasar Tani Instiper, dalam merayakan Dies Natalis Instiper ke-64. Redaksi melakukan wawancara dengan Dr. Purwadi melalui videocall berkaitan penyelenggaraan Forum Sawit Indonesia (FoSI) 2022. Penyelenggaraan FoSI 2022 dinilai berjalan lancar, sukses besar dan luar biasa, semua stakeholder merasa senang bisa ikut berpartisipasi dan berkontribusi pada acara ini.
Q: Selamat Pagi Pak Pur, Selamat dan sukses atas penyelenggaraan FoSI 2022. Hampir semua yang berpartisipasi merasa nyaman dan senang, mengikuti smapai selesai acara ini. Sebuah prestasi luar biasa sebagai even yang baru pertama kali diselanggarakan.
P: Terima kasih atas apresiasinya, teman-teman di Instiper menyiapkan dan menyelenggarakan dengan lancar dan dinilai sukses besar oleh para peserta. Para pihak yang terlibat mengusulkan agar FoSI menjadi agenda rutin tahunan, bahkan mengusulkan agar forum-forum yang kemarin diselenggarakan seperti POCOOF dan PHCAF, ditambah kamar diskusi dengan forum-forum lainnya yang mengkait dengan isu-isu tantangan membangun Kejayaan Sawit Indonesia 2045
Q: Berarti FoSI- FoSI selanjutnya tetap membahas Sawit 2045?
P: Lho iya, kita akan konsisten untuk Kejayaan Sawit Indonesia 2045. Kalau kemarin kita membahas tema “Menuju Sawit Indonesia 2045” maka mulai tahun depan temanya “Membangun Kejayaan Sawit Indonesia 2045” tema ini akan dipakai terus hingga tahun 2044. Kita akan konsisten dan mengawal tujuan dan target “Menuju Kejayaan Sawit 2045”, focus utamanya tetap mengkaji, mengawal, dan mengusulkan kebijakan untuk mendukung Kejayaan Sawit Indonesia 2045. Namun untuk “side event” tetap menyelangarakan forum-forum diskusi dan sharing untuk menjawab isu-isu operasional seperti mekanisasi, SDM, sustainability, Kemitraan dan lainnya sesuai kebutuhan pada jamannya.
Q: Apakah isu-isu utama dalam melihat kebijakan saat ini dan ke depan?
P: FoSI 2022, mencoba untuk memetakan dan mencari jalan panjang menuju kelapa sawit 2045. Pada paparan para narasumber terdapat pemikiran yang berbeda pada sisi pemikian narasumber kementerian teknis menunjukan bahwa sawit akan “baik-baik saja” akan terus tumbuh dan pemerintah akan mendukung sesuai dinamika perkembangan. Pemikiran-pemikiran dari sisi pemerintah bersifat normatif dan masih bersifat bersifat sektoral. Namun demikian dari pemikiran pelaku usaha memberikan sinyal sawit dalam jangka Panjang “tidak sedang baik-baik saja, dan penuh tantangan”. Jika tantangan tidak diselesaikan lebih cepat maka keadaan sawit dalam jangka panjang akan meredup.
Pada sisi lain, para pakar dan begawan sawit mengingatkan bahwa masih dibutuhkan kebijakan yang kondusif, kebijakan yang komprehensif dan tidak bersifat sektoral seperti saat ini, bahkan beberapa kebijakan sektoral yang saling meniadakan dalam arti kebijakan dari kementerian teknis yang satu yang malah menghambat pelaksanaan kebijakan kemeterian teknis yang lain. Dibutuhkan sebuah kebijakan yang integratif dan saling memperkuat agar dinamisasi dan dukungan pembangunan sawit berjalan cepat. Sebagian besar narasumber mengusulkan badan khusus untuk mengurus sawit. Dalam gurauan para begawan sawit, seperti nyayian oleh paduan suara Instiper saat penutupan sesi satu, “ojo dibanding-bandingke”, ya sawit jangan dibandingkan dengan komoditas lain, sawit beda, sawit luar biasa.
Q: Bagaimana transformasi tema dari tema lama ke yang baru?
P: Pertama, semua narasumber bersepakat bahwa sawit harus tetap berjaya tidak hanya tahun 2045, namun sepanjang masa. Sawit adalah anugerah Tuhan yang harus menjadi sumber kemakmuran bangsa, sungguh menjadi bangsa yang “merugi” kalau tidak mampu memanfaatkanya.
Kedua, untuk membangun keyayaan membutuhkan dukungan kebijakan yang konsisten dan perlu di kawal, dilakukan pengkajian didukung dan diperbaiki sesuai kebutuhan pada jamannya. Para pihak asosiasi di perkelapa sawitan mengusulkan FoSI 2022 perlu dilanjutkan dan menjadi agenda tahunan.
Oleh karena itu, tema inti FoSI 2022 “Menuju sawit Indonesia 2045” berganti dengan “Membangun Kejayaan Sawit Indonesia 2045”. Untuk sub tema bisa berganti sesuai dinamika dan kebutuhan di setiap waktu.
Q: Berarti FoSI 2022 akan terus berlanjut dan menjadi agenda kegiatan rutin atau tahunan?
P: Betul, FoSI akan menjadi even kegiatan tahunan, hanya untuk waktu pelaksanaan ada beberapa yang mengusulkan tidak di akhir tahun, tetapi di sekitar bulan Juli, karena bulan-bulan tersebut teman-teman baik yang korporasi, maupun pemerintah relatif agak longgar.
Demikian juga kegiatan even pendukungnya, kalau kemarin ada Palm Oil COO Forum (POCOOF), ada Palmoil Human Capital Association Forum (PHCAF), maka akan ditambah forum baru, Palm Oil Researched & Innovation Forum (PORIF) dan Palm Oil Sustainability Forum (POSF). Palm Oil Smallholder Partnership Forum (POSPF) atau ada tambahan forum lain sesuai kebutuhan, ada juga masukan POCOOF akan fokus mekanisasi dan digitalisasi perkebunan kelapa sawit. Even pendukung ini bukan bersifat substitusi tapi saling melengkapi. Sebagai forum diskusi dan sharing dalam kerangka membangun pertumbuhan dan efisiensi operasional manajemen, pada saatnya membutuhkan kebijakan yang pada saatnya akan di bahas di FoSI. Jadi nanti FoSI itu kedepan akan menetapkan sub-tema lebih Fokus sesuai kebutuhan. FoSI bukan sekedar forum kumpul-kumpul, tapi forum yang bisa mengakselerasi untuk “Membangun Kejayaan Kelapa Sawit 2045”.
Even Ekspo alat mesin perkebunan kelapa sawit dan Job fair juga akan terus diselenggarakan. Bahkan untuk alat mesin perkebunan akan diperbesar, ekspo tidak hanya bersifat booth display , bahkan akan ditambahkan uji coba alat dan mesin. Instiper memiliki halaman kampus yang luas dan bisa mengakomodasi display di lapangan dalam bentuk asli, jika perlu dilakukan uji coba. Oleh karena itu dipertimbangkan dilakukan pada bulan Juli agar masuk dalam musim kemarau
Q: Bagaimana hasil rumusan dan rekomendasi FoSI 2022?
P : Minggu depan Panitia Pengarah akan mengadakan rapat untuk perumusan hasil ini, pada saatnya kalau sudah final akan disampaikan kepada para pihak, Kementerian dan Lembaga Pemerintah terkait sawit, Dewan Perwakilan Rakyat, dan tentu asosiasi-asosiasi perkelapa sawitan, dan bersamaan itu tentu kita bagikan ke teman-teman media.
Q : Pak Pur, pekerjaan sudah usai, selamat.
P: Oh belum, barangkali sementara, FoSI masih terus berproses, namun demikian tentu kami mengucapkan terima kasih atas dukungan mitra asosiasi (GAPKI, DMSI, GIMNI, APROBI, APOLIN, APKASINDO, MAKSI) atas kolaborasi untuk penyelenggaraan FoSI 2022. Dan juga sangat penting, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan sponsorship dari PTPN Holding (Diamond); BPDPKS (Platinum): Astra Agro Lestari.Tbk dan Smart.Tbk (Gold); GAPKI, PT BGA, Wilmar, MUSIMAS, (Silver); PT DSN, PT FAP, APROBI. Juga ke teman-temen media: Sawit Indonesia, Media Perkebunan, Hortus, AgroFarm, Sawit Setara.
Selanjutnya, sesuai inspirasi nyayian paduan suara Instiper pada hari kedua, If We Hold on Together, Sawit telah menempuh jalan panjang, kita jaga jangan sampai kehilangan arah, mimpi kejayaan sawit pada saatnya akan terwujud, mari terus melaju bergandeng tangan bersama, Untuk Kejayaan Sawit Indonesia.