JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Felda Global Venture (FGV) dan PT Mitra Agro Servindo (MAS) menandatangani nota kesepahaman terkait penjualan benih sawit DxP Felda ML 161 di Indonesia. Pada tahun pertama, perusahaan menargetkan penjualan benih ini dpat mencapai 1 juta butir.
“Hari ini, PT MAS dan FGV sudah menandatangani MoU sebagai langkah awal kerjasama untuk pemasaran benih unggul FGV di Indonesia. FGV punya komitmen kuat dalam menjaga kepuasan pelanggan dan memimpin pasar produsen benih di Malaysia selama bertahun-tahun,” kata Eko Dermawan, Direktur Bisnis PT MAS, dalam acara MoU di Jakarta, Rabu (2/11).
DxP Felda ML 161 telah mendapatkan izin pelepasan varietas melalui hasil uji sidang pelepasan varietas pada 6 Oktober 2016 di Bandar Lampung. Material ini telah memenuhi persyaratan benih bermutu untuk ditetapkan pemerintah karena terbukti mampu tumbuh dan berproduksi di agroklimat Indonesia.
“Sebelum dipasarkan ke masyarakat, kami akan mengajukan permintaan sertifikasi kepada Kementerian Pertanian. PT MAS akan menjadi mitra eksklusif benih FGV di Indonesia ,”kata Eko Dermawan.
Dudi Gunadi, Plt Direktur Perbenihan Kementerian Pertanian, menyambut baik kerjasama diantara kedua perusahaan dalam penjualan benih DxP Felda ML161. Kehadiran benih dapat membantu masalah rendahnya produktivitas perkebunan rakyat.
“Pemerintah ingin membantu pekebun untuk menghadirkan benih bermutu dengan harga kompetitif,” ujarnya.
Sebagai informasi, DxP ML 161 punya karakteristik produktivitas tinggi. Rata-rata produksi TBS 29,83 ton per hektare, oil yield 7,61 ton per hektare dan OER sebesar 25,9%.
Syed Salim Syed Ali, Cluster Head R&D Agri Services Cluster, Felda Global Ventures, mengatakan benih yang dijual Felda menguasai pangsa pasar di Malaysia. Pengalaman selama bertahun-tahun membuktikan benih Felda punya kualitas terbaik.
Tidak hanya di Malaysia, kata Syed Salim, penjualan benih FGV ditujukan ke sejumlah negara antara lain Thailand, Filipina, dan Papua Nugini.
Kapasitas produksi benih FGV mencapai 25 juta butir per tahun. Dari jumlah tadi, penggunaan untuk internal sebanyak 5 juta butir dan sisanya 20 juta butir ditujukan ke pasar komersial. (Qayuum)