Kontribusi Minyak Sawit Indonesia Dalam Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang esensial dalam pembangunan. Pertumbuhan ekonomi baik sektoral, daerah, industri, maupun pada tingkatan perusahaan berarti pertumbuhan produksi barang/jasa, pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan kesempatan kerja dan pertumbuhan penggunaan input. Pertumbuhan ekonomi merupakan syarat mutlak bagi peningkatan pendapatan, pengurangan pengangguran dan pengentasan kemiskinan (ADB 2001, 2006).
Berapa besar dampak pertumbuhan suatu sektor terhadap perekonomian lokal, regional maupun nasional tergantung pada keterkaitan (linkages) dan besaran multiplier pertumbuhan sektor itu sendiri. Pertumbuhan yang inklusif akan terjadi apa bila keterkaitan input-output suatu sektor dengan sektor lain relatif luas. Sehingga pertumbuhan yang terjadi pada suatu sektor akan menarik pertumbuhan sektor lainnya.
- Pertumbuhan Outpu dan Nilai Tambah Perkebunan Kelapa Sawit
Nilai output perkebunan kelapa sawit Indonesia meningkat cepat dari sekitar Rp. 5,2 triliyun tahun 2000 menjadi Rp. 77,7 trilyiun tahun 2008. Demikian juga dengan nilai tambah (velue added) perkebunan kelapa sawit, meningkat dari Rp. 3,5 triliyun tahun 2000 menjadi Rp. 43,2 triliyun tahun 2008.
Dalam priode tahun 2000-2008, laju pertumbuhan output perkebunan kelapa sawit lebih tinggi dari sektor-sektor lain melampaui laju pertumbuhan output dari sektor pertanian maupun perekonomian secara keseluruhan. Demikian juga dalam penciptaan nilai tambah laju pertumbuhan pada perkebunan kelapa sawit melampaui laju pertumbuhan sektor-sektor lain baik dalam sektor pertanian maupun sektor perekonomian secara keseluruhan.
Sumber: PASPI