JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) harus menjadi organisasi yang inovatif dan mampu memberikan nilai nyata kepada petani terutama industri sawit. Pesan ini disampaikan Jend.TNI (Purn) Moeldoko, Ketua Dewan Pembina DPP APKASINDO yang mengukuhkan dan melantik kepengurusan DPP APKASINDO periode 2019-2024 yang dipimpin Gulat Manurung selaku Ketua Umum, Ketua Harian Gus Dalhari Harahap dan Rino Afrino, Sekretaris Jenderal DPP APKASINDO.
Pengukuhan kepengurusan DPP APKASINDO periode 2019-2024 berlangsung di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (9 Juli 2019). Hadir dalam acara ini antara lain Prof. Agus Pakpahan, Doris Pandjaitan (adik dari Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan), Mayjen TNI (Purn) Erro Kusnara, S IP sebagai Anggota Dewan Pembina DPP APKASINDO, Prof.Sudirman Yahya, Direktur Utama PPKS. Dr. Iman Yani Harahap, Dr. Donald Siahaan, Prof. Yusmar Yusuf, Dr.Fachri Yasin, Dr. Sadino, Wayan Supadno, dan Ir. Darmansyah Basyaruddin (Anggota Dewan Pakar APKASINDO).
Hadir pula Dr. Teguh Wahyudi (Dirut PT RPN), Mukti Sardojono (Direktur Eksekutif GAPKI) serta perwakilan Kemenko Kemaritiman, Kemenko Perekonomian, Kementerian Pertanian, dan Direktur Pengukuhan Hutan KLHK. Dari kalangan akademisi hadir pula Dr. Arif Satria (Rektor IPB), Direktur Pupuk Kaltim, Direktur LPP, Direktur AKPY Stiper.
Moeldoko menyampaikan sektor kelapa sawit di Indonesia mengalami pertumbuhan sangat pesat. Luas areal perkebunan sawit juga terus meningkat. Volume ekspor minyak sawit dan minyak sawit lainnya mencapai 27.54 ton dengan nilai ekspor mencapai 18.513 juta dolar Amerika.
“Meskipun ada tantangan internal dan eksternal, seperti legalitas lahan, saran-prasarana, harga tandan buah segar (TBS), serta hambatan di beberapa negara tujuan ekspor. Kita harus optimis dan bekerja penuh untuk kemajuan sawit di Indonesia,” kata Moeldoko.
Ia menambahkan, sektor sawit mampu menciptakan 4,2 juta lapangan kerja langsung dan lebih dari 12 juta lapangan kerja tidak langsung. Selain itu 20 juta rumah tangga petani bergantung pada sektor sawit khususnya di perkebunan rakyat.
“Kibarkan bendera sawit untuk kesejahteraan dan kemajuan sawit,” ujarnya.
Ia berpesan agar APKASINDO menjadi organisasi penghubung petani sawit dengan pemerintah, dan menjadi jembatan kepada pengusaha dan kelompok lainnya.
“Bekerja secara penuh dan inovatif, lakukan perubahan yang progresif. Sehingga keberadaan organisasi ini memiliki nilai positif kepada masyarakat dan petani sawit khususnya. Gunakan organisasi positif untuk sesuatu yang positif. Kalau tidak, tidak ada gunanya,” pesannya.
Ketua Umum DPP Apkasindo, Ir. Gulat Medali Emas Manurung, MP mengatakan, pengukuhan pengurus harian tadi adalah bagian dari langkah Apkasindo untuk lebih memacu langkah menuju petani kelapa sawit modern yang berkelanjutan.
“Ada sederet pekerjaan besar yang sedang kami kerjakan sebelum dan setelah pengukuhan ini. Mulai dari menata para petani kelapa sawit biar muncul sebagai petani yang punya kelembagaan, menyodorkan konsep tata niaga Tandan Buah Segar (TBS) kepada 22 gubernur se-Indonesia, hingga menata lahan-lahan petani kelapa sawit berbasis online yang terkoneksi dengan Kartu Tanda Anggota (KTA),” terang Gulat.
Biarpun hanya petani kelapa sawit kata mantan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Apkasindo Provinsi Riau ini, petani juga musti melek dengan yang namanya teknologi, khususnya teknologi berbasis aplikasi.
“Kami juga musti mengupgrade diri oleh munculnya revolusi industri 4.0. Lewat teknologi itu, petani tidak akan repot lagi menyuguhkan data dan lokasi lahannya,” ujar Gulat.
Hampir seluruh provinsi di Indonesia memiliki perkebunan kelapa sawit, tercatat 22 provinsi dengan luas areal mencapai 14 juta hektar dan produksi minyak sawit mentah mencapai 40 juta ton. APKASINDO memiliki visi besar menjadikan dan mempertahankan Indonesia sebagai penghasil kelapa sawit terkemuka di dunia melalui pemberdayaan sumber daya pekebun, teknologi dan industri secara berkesinambungan yang berwawasan lingkungan.
Dalam kegiatan ini terdapat pula MoU antara DPP APKASINDO dengan Dirut PT RPN. Adapula Mou DPP APKASINDO bersama Rektor Institut Pertanian Bogor.