JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Kerjasama Apical Group bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Teluk Bayur menghasilkan kesepakatan untuk membangun fasilitas pengolahan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Sumatera Barat. Nilai investasi pengolahan ini sebesar Rp 800 miliar yang akan menghasilkan produk turunan sawit.
“Fasilitas pengolahan dan fraksinasi ini berada di Pelabuhan Teluk Bayur yang akan mengembangkan bisnis dari ekspor produk turunan sawit,” kata Direktur Utama Apical Group Bestadrian Prawiro Theng, beberapa waktu lalu.
Seperti apa skema kerjasama antara Apical dan Pelindo II? Apical akan memakai hak pengelolaan lahan milik Pelindo II termasuk handling bongkar muat. Sebelumnya, anak usaha RGE ini telah beroperasi di Teluk Bayur sejak 2008. Dengan focus kegiatan ekspor sawit.
Pasca kerjasama ini, perusahaan tidak sebatas ekspor melainkan mengolah sawit menjadi produk turunan,. Kapasitas terpasang produksi sebesar 3500 ton per hari. Target perusahaan mampu produksi sebanyak 1,2 juta ton per tahun,” ujar Bestadrian Prawiro Theng.
Penyelesaian pembangunan fasilitas pengolahan ditargetkan dapat beroperasi 1,5 tahun dari groundbreaking yang dilakukan secepatnya. Kerjasama yang ditawarkan dengan jangka waktu cukup lama, mencapai 30 tahun.
GM Pelindo II Teluk Bayur Armen Amir menjelaskan bahwa kehadiran fasilitas pengolahan ini semakin meningkatkan volume ekspor di Pelabuhan Teluk Bayur. “Kami ingin ekspor dapat mencapai 5 juta ton setiap tahun, pasca beroperasinya fasilitas ini,” jelas Armen.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, menyambut baik kerjasama antara Pelindo II dan Apical karena berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu pembukaan pabrik baru juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat di Sumbar yang berdampak pada pengurangan pengangguran.