KOTAWARINGIN TIMUR, SAWIT INDONESIA – 35 Peserta Diklat Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (SESPARLU) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengunjungi secara langsung perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Kunjungan dilakukan di kebun Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Group merupakan kegiatan Pembekalan kepada SESPARLU Angkatan ke-60 untuk mendapatkan informasi kehidupan di perkebunan kelapa sawit. Tujuannya agar menjelaskan kontribusi sawit kepada dunia internasional dalam membangun, menjaga lingkungan, dan hubungan baik dengan masyarakat. Seperti diketahui, ekspor produk sawit dan turunan pada 2017 menduduki urutan pertama penghasil devisa, sebesar hampir Rp 300 triliun.
Kegiatan yang difasilitasi oleh BPDPKS ini merupakan rangkaian kegiatan dari satu hari sebelumnya, yakni kegiatan Seminar Kelapa Sawit yang berlangsung di Kota Palangkaraya, yang diisi oleh pakar dari UGM, IPB, Badan Supervisi Bank Indonesia, dan perwakilan petani. Mereka membahas berbagai aspek sawit, diantaranya aspek ekonomi dan sosial industri kelapa sawit, Ekologi dan Kehutanan, sawit rakyat serta pengentasan kemiskinan, dan kesehatan.
Pada kunjungan lapangan ini, peserta yang umumnya merupakan diplomat senior Kementerian Luar Negeri ini diisi dengan kunjungan ke kebun PT Windu Nabatindo Lestari (PT WNL – BGA group), sekolah binaan Yayasan Bumitama, laboratorium riset untuk melihat Good Agronomy Practice dan pabrik pengolahan kelapa sawit. Sebelum kunjungan lapangan dilaksanakan, para peserta terlebih dulu diskusi dan tanya jawab seputar industri sawit.
Ketua Rombongan yang diwakili oleh Deputi Direktur SESPARLU, P. Yusuf Arifin menyampaikan,”ucapan terima kasih kepada BGA Group atas kunjungan dengan penuh rasa kekeluargaan kepada peserta. Menurutnya, kunjungan ini sangat bermanfaat bagi peserta diklat dalam mengetahui dan memahami Industri sawit, baik kelebihan dan kekurangannya.
“Pemahaman yang objektif dapat kita dapatkan pada kunjungan lapangan ini. Diharapkan, kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peserta diklat, khususnya dapat membantu menyuarakan secara positif industri sawit tanah air, yang merupakan andalan ekspor Indonesia.” ujar P Yusuf Arifin.
Sementara itu, Direktur Kemitraan BPDPKS, Tulus Budhianto menyampaikan bahwa kunjungan lapangan ini merupakan sarana untuk mensosialisasikan industri sawit nasional secara positif kepada berbagai elemen penting, termasuk lembaga kenegaraan,
“Kementerian Luar negeri merupakan lembaga yang menjadi sumber utama informasi di negara sahabat, sehingga diperlukan pemahaman yang komprehensif terkait industri sawit”.
Peserta SESPARLU mengikuti pemaparan tentang Kontribusi, Perkembangan dan Tantangan industri sawit yang disampaikan oleh Director of Human Capital, Sustainability & Compliance BGA Group Hadi Fauzan. Suasana pemaparan berlangsung santai dan interaktif dengan sajian video yang menggambarkan peran industri sawit.
Dalam kesempatan tersebut Hadi Fauzan menjelaskan bahwa industri sawit dinilai strategis oleh pemerintah karena memiliki potensi sumber peningkatan devisa negara serta membantu percepatan pembangunan di daerah pelosok. “Industri ini mampu menyerap banyak tenaga kerja serta mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya Hadi Fauzan.
Seusai diskusi para pesera juga mengunjungi pabrik kelapa sawit di PT WNL, Katari Agro Mill. Pada kesempatan tersebut peserta melihat dan mendengarkan secara langsung penjelasan dari Manajer Pabrik terkait proses pengolahan buah sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil).