Adrien tak hanya menengok pertumbuhan pohon kelapa sawit yang ada di Kebun Raya Bogor, tetapi juga disejumlah daerah yang sudah dijadikan Belanda sebagai kebun percobaan. Yakin kalau kelapa sawit ini bakal tumbuh subur dan menghasilkan, Adrien kemudian memilih zajirah Andalas menjadi lokasi berkebun Kelapa sawit. Apa lagi dia tahu Belanda sudah membikin kebun percaobaan dai Palembang, dan hasilnya mantap.
Tahun 1909, Adrien mendirikan Societe Financiere des Caouchoucs SOCFIN Medan Societe Anonyme di Sumatera Bagian Utara. Dia dibantu oleh M. Bunge, karibnya. Dua tahun kemudian, dia sudah menyulap lahan seluas 2.600 hektar menjadi perkebunan kelapa sawit. Luas lahan itu tidak disatu tempat, tetapi ada di Sei Liput, Pulau Raja dan Deli Muda.
Sambil mengurusi kebun, Adrien juga membantu temennya, Henry Fauconnier, yang membikin kebun kelapa sawit Tennamaram dekat Rantau Panjang, Malaysia. Dia kirim beberapa kantong biji kelapa sawit untuk menjadi bibit kebun karibnya itu disana. Belakangan, kebun kebun kelapa sawit milik Hendry menjadi perkebunan kelapa sawit pertama di Malaysia.
Usaha perkebunan kelapa sawit Adrien berkembang pesat, K. Schadt, seorang pembisnis asal Jerman ngiler dan kemudian ikut pula berkebun kelapa sawit di Tanah Itam Ulu, masih di daerahAdrien berkebun.
Penulis : Abdul Aziz