Pipa HDPE Spiral diproduksi dengan ragam keunggulan sudah mulai banyak diaplikasikan di sektor perkebunan sawit sebagai pengganti gorong-gorong konvensional.
Kebutuhan akses jalan di perkebunan kelapa sawit harus mendapatkan perhatian. Pasalnya, akan mempengaruhi produktivitas. Sulit dipungkiri, kualitas jalan kebun sawit yang kurang baik masih banyak sehingga tak jarang menyulitkan akses kendaraan.
Terlebih jika musim hujan, kendaraan pengangkut buah sawit (red-tandan buah sawit) harus ekstra hati-hati. Bisa saja terjadi slip dan roda terbenam di lumpur. Untuk itu, konstruksi jalan harus benar-benar diperhatikan agar saat memperbaiki dan membuat akses jalan kebun bisa terjaga sehingga memperlancar proses pengangkutan TBS (Tandan Buah Segar).
Seperti diketahui, akses jalan kebun antara jalan dan drainase (saluran air) yang bersebarangan banyak yang kurang diperhatikan. Padahal, drainase ini jika tidak dibuat dengan konstruksi yang kurang baik bisa menjadi kendala bagi kendaraan (truk) melintas jalan tersebut. Bahkan, drainase dibuat dengan asal-asalan.
Dapat dibayangkan, jika genangan air di lahan (kebun sawit) tidak dapat dialirkan karena tidak memiliki aliran. Tentu akan menyebabkan genangan yang mengganggu aktivitas di kebun. Untuk itu, penataan saluran air di kebun sawit sangat penting untuk menjaga air permukaan tetap terkontrol. Menyoal saluran drainase, maka sudah tidak asing lagi dengan istilah gorong-gorong. Apa itu gorong-gorong? Apa pentingnya dalam sebuah sistem saluran drainase?
Fungsi gorong-gorong dalam saluran drainase sangat penting. Dengan pertimbangan faktor hidrolis, gorong-gorong dapat mengalirkan air secara optimal menuju ke saluran pembuangan utama seperti sungai. Selain itu, pembangunan gorong-gorong juga dapat meningkatkan pemaksimalan lahan.
Umumnya, saluran air yang melewati akses jalan dibuat dengan gorong-gorong beton yang rawan pecah jika dilintasi kendaraan dengan beban berat. Apalagi jika timbunan tanah gorong-gorong dengan kedalaman yang minim, beresiko gorong-gorong beton pecah sehingga akan menyulitkan kendaraan yang melintas. Selain itu ada juga penggunaan gorong – gorong dengan bahan besi yang mudah berkarat dalam jangka waktu cepat.
Lalu, apakah adakah solusi gorong-gorong untuk masalah diatas? Seiring perkembangan produk-produk berbahan plastik, ada gorong-gorong yang dibuat dari dua material Steel Galvanis dilapisi dengan material HDPE (High Density Polyethylene) murni 100%, yang tidak mudah pecah dan mampu bertahan hingga 50 tahun lebih.
Adalah Pipa HDPE Corrugated atau Spiral yang dibuat dengan teknologi terbaru dengan steel reinformancement dengan kekuatan ring stiffness sN16 terbaik diantara Pipa Drainage lainnya. Produk ini, tidak seperti material lainnya. HDPE tahan terhadap korosi yang disebabkan oleh hidrogen sulfida dan Asam Sulfur yang terdapat pada sistem saluran pembuangan. Yang diproduksi oleh pabrikan lokal tetapi berkualitas global, dan telah bersertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Manager Engineer PT Kayu Asri Indonesia, Angga menjelaskan kami perusahaan manufaktur yang awalnya memproduksi kayu plastik, kemudian mengembangkan produk lain berbahan plastik dengan memproduksi pipa HDPE Corrugated atau spiral, pada 2019.
“Awalnya pada 2019, kami produksi dengan ukuran kecil (100-200mm), selanjutnya pada 2020 mulai produksi ukuran yang lebih besar yaitu 300-1.200 mm. Jadi, produk kami memang diproduksi untuk mendukung infrastuktur, kalau untuk di sektor sawit untuk gorong-gorong jalan kebun,” ujarnya, saat ditemui di kantornya, pada akhir Januari 2023.
“Kalau di pasaran produk Pipa HDPE Corrugated dan Spiral dengan merek Indogeopipe yang cocok untuk mendukung infrastruktur terutama untuk gorong-gorong di jalan kebun.
Info Lebih Lanjut Dapat Menghubungi:
Indogeopipe
Jl. Mangga Ubi No. 17 Kapuk Cengkareng
Jakarta Barat 11720
Telepon : 021-2943 0762
Hp: 0815 1900 3985
Email: indogeopipe@gmail.com
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 136)