Ir.Gulat ME Manurung, MP, Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO)
Program Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) telah menjadi perhatian kalangan petani untuk dapat dijalankan di perkebunan sawitnya. Gulat Manurung menjelaskan bahwa petani sawit terutama anggota APKASINDO tidak menolak kebijakan ISPO karena membuka peluang untuk menyelesaikan persoalan legalitas lahan. Untuk itu, sebaiknya petani diberikan dukungan maupun bantuan untuk memenuhi syarat ISPO.
Solusinya, dikatakan Gulat, ada proses pra kondisi sebagai tahapan menuju ISPO petani. “Berikan dulu pra kondisinya seperti bimbingan, penyelesaian sawit dalam kawasan hutan dan fasilitasi. Karena tidak semua petani dapat memenuhi syarat ISPO seperti legalitas dan status kebunnya. Ini yang utama dan urgen,” kata Gulat.
Oleh karena itu, ia mengharapkan pemerintah tidak serta merta langsung mewajibkan ISPO bagi petani. Tahapan pra kondisi ini akan menolong petani supaya bisa memenuhi standar ISPO untuk menjadikan perkebunan sawitnya lebih berkelanjutan.
Gulat bercerita sudah banyak perusahaan sertifikasi yang merayu asosiasi untuk bermitra dengan APKASINDO. Akan tetapi sebagai Ketua Umum, dirinya ingin APKASINDO setara dengan perusahaan sawit. Itu sebabnya, ia memilih bekerjasama dengan Mutu Certification yang memiliki banyak klien dari perusahaan sawit.
“Kami hanya mau disertifikasi PT Mutuagung Lestariuntuk membuat petani sawit setara dengan perusahaan(Gapki),” pinta Gulat.
Dijelaskan Gulat, petani sawit Apkasindo tidak ingin disebut sebagai petani yang ilegal dan menanam benih sawit palsu. Pihaknya ingin setara dengan produksi sawit yang dikelola swasta dari sisi kualitas dan kuantitas. Disinilah, APKASINDO berkeinginan merangkul semua pihak untuk mendukung petani sawit, salah satunya PT Mutuagung Lestari.
“ PT Mutuagung Lestari sudah terdepan dalam mendukung petani sawit di Indonesia. Petani peserta replanting diharapkan selanjutnya mengikuti sertifikasi (ISPO). PT Mutu Agung Lestari sudah lama menjadi sahabat bagi petani,” kata kandidat Doktor Lingkungan Universitas Riau ini sambil tersenyum.
Ia menegaskan bahwa Apkasindo tidak keberatan dengan ISPO. Sebab salah satu tujuan ISPO untuk menata kelola kelapa sawit supaya semakin produktif dan berkelanjutan. “Karena tidak ada satu pun petani kelapa sawit yang mau kebunnya acak-acakan, tanaman jelek, produksi rendah,” papar Gulat yang juga auditor ISPO ini .
Dirinya mengharapkan pemerintah segera membantu petani supaya masalah legalitas lahan petani terselesaikan. Untuk itu, ia mengajak pemerintah dan stakeholder terkait untuk duduk bersama, mencari solusi yang paling pas untuk mengeluarkan lahan para petani dari kawasan hutan. Jika persoalan ini beres, maka lebih mudah petani untuk mengajukan ISPO.