Mini Excavator SK50P merupakan unit yang didesain untuk diaplikasikan di sektor perkebunan kelapa sawit, dan pada perkembangannya diaplikasikan di sektor lain, seperti konstruksi dan hutan tanaman industri.
Ada beberapa pekerjaan di perkebunan kelapa sawit yang memang membutuhkan alat pendukung (alat berat). Yaitu untuk mengerjakan pembuatan dan perawatan drainase (parit), pembersihan area kebun dan lainnya, dengan alat berat khususnya Excavator dengan kapasitas yang sesuai. Ragam pekerjaan itu, sangat cocok menggunakan alat berat yang berukuran mini.
Hal itu diungkapkan Marketing Manager PT Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia Asdiyanur dalam keterangan tertulis yang diterima tim Redaksi Majalah Sawit Indonesia beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, Asdiyanur menjelaskan dengan Excavator yang ukuran atau kapasitas pas akan memudahkan pengerjaan seperti pembuatan dan perawatan drainase (parit), pembersihan area kebun dan lainnya, sangat cocok menggunakan Mini Excavator.
“Karena memudahkan bermanuver yang nantinya akan lebih efektif dan efisien dalam pengerjaannya, dengan menggunakan Mini Excavator SK50P,” jelasnya.
Mini Excavator SK50P merupakan unit yang didesain untuk diaplikasikan di sektor perkebunan kelapa sawit, dan pada perkembangannya diaplikasikan di sektor lain, seperti konstruksi dan hutan tanaman industri.
Dari sisi dimensi, unit (Mini Excavator SK50P) tidak terlalu besar dan memiliki spesifikasi dengan kekuatan penggalian tertinggi dalam seri mini Kobelco SK50P memastikan peningkatan kinerja. Dengan daya gali bucket ( Bucket Digging Force ) mencapai 35.2 kN dan Arm Crowding Force 28.0 kN memberikan nuansa operasi yang kuat dan memastikan waktu siklus penggalian yang singkat. Peningkatan tingkat penggalian per jam memungkinkan lebih banyak pekerjaan yang dilakukan pada akhir hari.
Sementara, Drawbar pulling force 55.1 kN dapat memberikan tenaga dorong yang besar untuk mempermudah kinerja dozing saat meratakan tanah. SK50P dapat menempuh perjalanan dengan lancar melintasi perkebunan dengan kecepatan tempuh hingga 3,7 km/jam.
Selain itu, Mini Excavator type SK50P mengadaptasi mode S yang memungkinkan 23% konsumsi bahan bakar lebih sedikit dibandingkan dengan mode H.
“Jadi, Mini Excavator SK50P dengan spesifikasi yang dimiliki sangat cocok untuk diimplementasikan dan diaplikasikan di perkebunan kelapa sawit. Untuk mendukung beberapa pekerjaan di perkebunan kelapa sawit yang memang membutuhkan excavator dengan ukuran mini,” ungkap Asdiyanur.
Lebih lanjut, ia menambahkan untuk pengembangan teknologi pada unit Mini Excavator SK50P, memang saat ini belum ada penambahan fitur (tracker) untuk memonitoring unit secara online. “Tapi ke depan akan dipertimbangkan apakah diperlukan atau tidak bagi konsumen di sektor perkebunan sawit. Jika memang diperlukan tentu teknologi akan disematkan untuk mendukung operasional di lapangan,” tambah Asdiyanur.
Hal lain yang menarik dari Mini Excavator SK50P yaitu memiliki keistimewaan dengan disematkannya teknologi i-Ndr Cooling System (Integrated Noise & Dust Reduction Cooling System).
“Yaitu sebuah system penyaringan udara untuk system pendingin pada engine. Secara layout juga sangat mudah sekali jika melakukan Maintenance atau Pembersihan pada unit,” kata Asdiyanur.
Seperti diketahui, dalam bisnis alat berat, layanan purna jual menjadi hal yang tidak bisa ditiadakan. Pasalnya, layanan purna jual akan mempertahankan kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Konsumen yang puas kemudian memiliki kemungkinan untuk membeli ulang produk yang sama.
Di sisi lain, fenomena persaingan bisnis alat berat di Indonesia, semakin ketat. Maka, untuk meningkatkan daya guna dan daya saing, para pelaku bisnis harus melakukan berbagai upaya untuk tetap mempertahankan konsumen dan meningkatkan penjualannya, salah satu diantaranya memberikan layanan purnajual yang baik. Sebagai upaya meningkatkan layanan purnajual bagi pelanggan.
Lalu, upaya-upaya apa saja yang dilakukan PT Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia dalam layanan purnajual untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen?
Dijelaskan Asdiyanur, bahwa pihaknya memiliki kantor perwakilan/cabang yang tersebar dari Sumatera hingga Papua, yang memberikan pelayanan pada konsumen.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 144)