CV. Adikarya Plastindo sangat fokus sebagai produsen serta pemasok plastik dan solusi polybag berkualitas tinggi. Produknya sudah dipasarkan keseluruh Indonesia yang tersebar di berbagai perkebunan
Memiliki pengalaman menjalani usaha sebagai produsen sekaligus pemasok kemasan plastik terkemuka, dan solusi polybag berkualitas tinggi, CV. Adikarya Plastindo terus mengembangkan market (red-pasar). Salah satunya kesektor perkebunan kelapa sawit yang dilihat sebagai pasar yang menjanjikan.
Seperti diketahui, di sektor perkebunan sawit kebutuhan polybag cukup besar untuk pembenihan dan pembibitan bibit sawit, baik di pre nursery (PN) maupun main nursery (MN). Sebagai proses pembibitan sebelum ditanam di lahan secara massal.
Polybag merupakan plastik berbentuk tabung terbuka keatas umumnya berwarna hitam yang diperlukan untuk pembibitan/pembenihan tanaman. Adapun, beberapa benih dan bibit tanaman yang sering menggunakan polybag dalam proses pembenihan dan pembibitan antara lain: karet, sawit, jabon, kakao (coklat), albasia, teh, sengon, gaharu, jahe, dan lain-lain.
Pada umumnya, setiap sisi polybag diberilubang-lubang kecil untuk pembuangan air agar media tanam dalam polybag tidak terlalu lembab. Namun, ada polybag yang tidak disertai lubang kecil pada tiap sisinya, tergantung kebutuhan. Sekarang penggunaan polybag makin meluas, antaralain untuk budidaya tanaman hias, tanaman holtikultura, dan tanaman yang berumur pendek. Peran plastik polybag disini sebagai pengganti pot.
Marketing CV. Adikarya Plastindo, Yohan Widjieanto menyampaikan bahwa pihaknya berdiri sejak 2011 sangat konsen sebagai produsen sekaligus pemasok plastik dan solusi polybag berkualitas tinggi.
“Jadi, sudah kurang lebih dari 12 tahun kami beroperasi sebagai produsen sekaligus pemasok plastik dan solusi polybag berkualitas. Dan, sudah dipasarkan keseluruh Indonesia yang tersebar di berbagai perkebunan, baik swasta maupun petani sawit yang tersebar di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Riau dan Papua,” jelasnya, melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Majalah Sawit Indonesia, beberapa waktu lalu.
Dari informasi resmi, polybag yang diproduksi CV. Adikarya Plastindo yang berlokasi di Karang pilang, Surabaya, Jawa Timur, terbuat dari plastik jenis Linear Low-Density Polyethylene (LLDPE) yang memiliki tingkat ketahanan dan kelenturan yang cukup kuat.
“Polyethylene memiliki kisaran titik leleh 120-180 derajat celcius untuk kepadatan sedang hingga tinggi dan 105-115 derajat celcius untuk polyethylene berdensitas rendah. Sifat tahan panas yang baik memungkinkannya untuk digunakan pada suhu tinggi dan rendah,” urai Yohan.
Untuk pasar sektor perkebunan kelapa sawit, CV. Adikarya Plastindo memiliki ragam ukuran polybag yang biasa digunakan untuk perkebunan kelapa sawit, antara lain:
L 15cm P 23cm T 100micron = Babybag.
L 40cm P 50cm T 180micron = Largebag.
Lebih lanjut, Yohan mengungkapkan spesifikasi polybag untuk perkebunan terdapat 2 jenis yaitu: berbahan baku murni (original), memiliki tingkat ketahanan lebih lama. Dan, berbahan baku mixed (70% original 30% recycled), memiliki tingkat ketahanan -/+ 1 Tahun.
“Serta memiliki keunggulan dibanding produk lain di antaranya ketepatan ukuran yang sesuai permintaan, jaminan mutu terbaik, ketepatan waktu proses produksi dan pengiriman,” ungkapnya, masih dalam keterangan tertulis.
Dari infomasi yang ada, fungsi dan manfaat plastik polybag antara lain: mempermudah dalam perawatan tanaman, lebih memudahkan dalam penyeleksian bibit, lebih menghemat lahan, mempermudah aktivitas pengangkutan ke areal penanaman.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 145)