Pangkalan Bun, SAWIT INDONESIA –PT Riset Perkebunan Nusantara – PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) dipercaya Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan sebagai penyelenggara pelatihan petani sawit.
Untuk memberikan pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit kepada 30 peserta dari di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, yang diselenggarakan selama 6 hari, (13 – 18 Mei 2024), di salah satu hotel di Pangkalan Bun. Secara resmi kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lamandau, Tiryon Kuderon, dan perwakilan dari manajemen PT Riset Perkebunan Nusantara, Adi Cifriadi.
Pelatihan ini, sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan keterampilan petani dalam hal teknis budidaya kelapa sawit, bagian dari program Pengembangan Sumber Daya Manusia Pekebun Kelapa Sawit (SDMPKS) yang diharapkan dapat memberikan dampak langsung secara positif untuk peningkatan produktivitas kelapa sawit di Indonesia dan efisiensi biaya usaha berkebun sawit rakyat.
Adi Cifriadi menyampaikan piahknya berkomitmen untuk memberikan pelatihan terbaik yang mencakup berbagai aspek teknis budidaya kelapa sawit, mulai dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pengelolaan OPT.
“Semoga para instruktur dari PPKS mampu menjawab permasalahan dan tantangan para peserta dalam melakukan praktik budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan,” ujarnya, melalui keterangan yang diterima redaksi sawitindonesia.com, pada Jum’at (17 Mei 2024).
Dalam pelaksanannya, pihak PT Riset Perkebunan Nusantara menghadirkan instruktur yang berpengalaman di sektor perkelapa sawitan Indonesia yaitu Donald Siahaan, Agus Eko Prasetyo, Yurna Yenni, dan Sumaryanto.
Pada kesempatan yang sama, Tiryon Kuderon mengutarakan pentingnya peningkatan kapasitas petani kelapa sawit melalui pelatihan ini.
“Kegiatan ini adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa para pekebun memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam mengelola perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan,” katanya.
Program pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan yang diharapkan dapat memberikan pengalaman berhargabagi para peserta. Dengan demikian, akan tercipta pekebun kelapa sawit yang lebih profesional dan mampu meningkatkan produktivitas serta kualitas hasil panen.
Selain itu, peserta mendapat kesempatan kunjungan ke KUD Tani Subur yang berlokasi di Kabupaten Kotawaringin Barat. KUD ini merupakan salah satu KUD yang telah sukses mendapatkan sertifikasi ISPO dan RSPO.
Pada kesempatan itu, Ketua KUD Tani Subur, Sutiyana, menyampaikan motivasi dan menularkan semangatnya untuk para peserta pelatihan.
“Agar meningkatkan kemampuan beroganisasi yang baik serta praktik budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan,” ucapnya.
Salah satu peserta pelatihan, Supriyanto, mengungkapkan kesannya terhadap penyelenggaraan pelatihan ini. Pihaknya sangat berterimakasih kepada BPDPKS dan Ditjen Perkebunan atas kesempatan mengikuti pelatihan ini.
“Materi yang disampaikan oleh tim dari PT RPN PPKS sangat informatif dan relevan dengan kebutuhan kami sebagai pekebun. Metode pengajaran yang inovatif, berbasis pada risetter kini, sangat membantu memahami dan mengaplikasikan teknik-teknik budidaya kelapa sawit yang lebih efektif. Pelatihan ini benar-benar membuka wawasan kami dan memberikan harapan baru untuk meningkatkan hasil produksi kami setelah mengikuti pelatihan ini,” ungkap Supriyanto.