Jakarta, SAWIT INDONESIA – Dalam rangka mendukung intervensi penurunan angka stunting di Kalimantan Utara (Kaltara), Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPW APKASINDO) Kaltara bersama Pemerintah Provinsi Kaltara, telah berkoordinasi dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Upaya tersebut sebagai upaya menekan angka stunting di Kaltara. Provinsi Kaltara menargetkan penurunan stunting sebesar 14 persen tahun 2024, hal ini sesuai target prevalensi nasional dan menjadi fokus utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk diketahui, merujuk data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting Kaltara terus mengalami penurunan di mana pada 2021 berada di angka 27,5 persen, pada 2022 turun menjadi 22,1 persen.
Seperti diketahui, stunting atau perawakan pendek adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan strategi pencegahan dan penanganan yang tepat. Strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi yaitu dengan peningkatan gizi. Salah satunya dengan mengonsumsi Vitamin A Dan E yang ada pada kandungan Sawit.
Dikutip dari jurnal yang ditulis oleh Tungkot Sipayung Direkctor Executive PASPI, sawit adalah sumber makanan yang kaya akan vitamin A dan E. Vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan penglihatan yang sehat, sedangkan vitamin E membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kedua vitamin ini sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin A dan E, seperti minyak kelapa sawit, dapat membantu mencegah stunting pada anak-anak.
Plt. Dewan Pimpinan Wilayah APKASINDO Kaltara, Suhendrik mengatakan pihaknya mendukung upaya penurunan angka stunting di Kaltara. Salah satunya dengan melakukan langkah-langkah strategis dan berkolaborasi dengan Pemprov dan BPDPKS.
“Berkoordinasi dilakukan dalam rangka untuk persiapan rapat kerja daerah (Rakerda) Kaltara. Untuk menyampaikan maksud dan tujuan terkait penurunan angka stunting di Kaltara, Kami diundang oleh BPDPKS, untuk tindak lanjut kolaborasi dan sinergitas dalam percepatan penurunan stunting,” ujarnya, usai melalukan rapat koordinasi dengan BPDPKS, pada Kamis (16 Mei 2024), di Jakarta.
Lebih lanjut, Suhendrik mengatakan sebagai wujud konkritnya akan diadakan penandatanganan MoU Gubernur Kaltara, APKASINDO dan BPDPKS, pada 28 Mei mendatang di Tanjung Selor, Kaltara.
Rapat koordinasi dilakukan di kantor BPDPKS, pada Kamis (16 Mei 2024, yang dihadiri Plt. DPW APKASINDO Kaltara, suhendrik; Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB Kaltara, Sri Wahyuni Nuzband; Satgas Stunting Kaltara, Musa Tangjongan; Korlap Bangga Kencana – BKKBN Kaltara, Kukuh Dwi Setiawan.