PT Mest Indonesiy memiliki produk pupuk Borat Evermax. Pupuk Borat Evermax ini memiliki beberapa keunggulan yang sangat menguntungkan untuk tanaman tahunan khususnya tanaman kelapa sawit.
Borat Evermax merupakan pupuk boron dengan kandungan B2O3 45-46% dan juga mengandung hara lainya berupa Ca, K, Si, S, Fe dan Mg. Borat Evermax merupakan produk kalsinasi dari batuan alami Ulexite. UIexite terbentuk dari deposit danau vulkanik yang mengalami proses kalsinasi untuk menghasilkan Ulexite anhidrat yang mengandung bagian boron yang mudah diserap tanaman karena larut dalam air dan sebagian besar merupakan bagian yang larut perlahan sehingga dapat menyediakan hara lebih lama bagi tanaman. Borat Evermax ini tersedia dalam bentuk tepung dan granul.
Boron sangat penting untuk pertumbuhan jaringan baru. Sehingga peranan boron sangat vital terhadap pembentukan daun baru dan juga pembentukan bunga kelapa sawit. Perananan boron ini tentunya sangat berpengaruh terhadap peningkatan produksi kelapa sawit.
Borat yang mudah diserap tanaman pada saat air tersedia biasanya akan menyebabkan terjadinya kelebihan serapan boron pada waktu tertentu. Pada tanaman kelapa sawit kelebihan serapan boron tersebut akan menjadi residu pada jaringan xylem dan tidak dapat digunakan lagi ditanaman. Akibat kelebihan serapan pada waktu tertentu tersebut di waktu berikutnya tanaman akan berisiko kekurangan boron. Apalagi pupuk boron dikelapa sawit diaplikasikan sekali dalam setahun. Kondisi ini akan sangat berpengaruh sekali terhadap produksi kelapa sawit,
Borat Evermax bersifat slow release sehingga dapat menyediakan unsur hara lebih lama bagi tanaman kelapa sawit. Sangat sesuai dikelapa sawit yang aplikasi boratnya dilakukan sekali dalam setahun. Kondisi ini hampir mirip dengan rock phospat yang bersifat slow release tetapiĀ aplikasi juga sekali dalam setahun.
Karakter slow release Borat Evermax menyebabkan pada curah hujan yang tinggi, boron tidak akan diserap tanaman secara berlebih sehingga resiko tanaman kekurangan boron dalam jangka panjang peluangnya cukup kecil sekali. Pada saat curah hujan tinggi pun kehilangan hara akibat leaching dan air perlokasi juga kecil sehingga sesuai digunakan pada tanah yang porous seperti tanah berpasir dan tanah gambut.
Walaupun bersifat slow release kelarutannya didalam asam sitrat 2% juga cukup tinggi sehingga penyerapannya haranya ditanaman tidak terganggu sekalipun diaplikasi pada tanah asam seperti tanah gambut atau tanah rendahan dan areal pasang surut.(Sumber: PT Mest Indonesiy)