PT Jebsen & Jessen Technology Indonesia membantu penyediaan turbin di pabrik sawit. Produk turbin bermerek NG ini sudah teruji dan berkualitas terbaik
Jebsen & Jessen Technology adalah perusahaan multinasional, salah satu anak perusahaan dari Jebsen & Jessen Group of Companies South East Asia (JJSEA) yang bergerak di bidang manufaktur, engineering, dan distribution. Di Indonesia, produk-produknya telah dikenal baik pelaku industri terutama industri kelapa sawit yang dipasarkan melalui PT Jebsen & Jessen Technology Indonesia dan sister company, JJ-Lurgi.
PT Jebsen & Jessen Technology Indonesia mempunyai beberapa divisi yaitu Energy, Pump, dan Turf & Irrigation. Salah satu produk yang menjadi andalan dari divisi energi adalah steam turbine generator. Khusus di pabrik sawit, keberadaan turbin tidak bisa dianggap enteng karena menunjang pasokan listrik. Turbin menempati posisi vital sebagai penghasil listrik dalam kegiatan pabrik serta penghasil uap yang digunakan dalam proses perebusan dan pengolahan. PT Jebsen & Jessen Technology Indonesia semenjak tahun 1980-an (dulu dengan nama PT Tiga Ikan Engineering) fokus memasarkan turbin kepada pelaku sawit.
David Henryawan, Sales Manager Energy Division PT Jebsen & Jessen Technology Indonesia, menjelaskan produk turbin yang dipasarkan mencakup lengkap, baik single-stage maupun multi-stage steam turbine, dengan pilihan tipe backpressure, condesing, ataupun extraction. Jebsen & Jessen menggandeng (technology partnership dengan) NG Metalurgica, perusahaan manufaktur turbin dari Brazil, yang telah berpengalaman 20 tahun lamanya serta mewarisi teknologi yang dikembangkan oleh Rolls Royce dan Allen (UK).
DME Series adalah satu satu model turbin andalan perusahaan untuk diaplikasikan ke industri sawit. Turbin ini dirancang untuk beroperasi optimal pada tekanan inlet dan suhu rendah hingga menengah. Tipe ini merupakan “jembatan” antarasingle-stage (model CE series) dan medium pressure multi-stage; yang mana mampu menghasilkan performa yang jauh lebih efisien daripada turbin single-stage, tapi tanpa harus mengeluarkan biaya yang tinggi seperti kalau menggunakan multi-stage medium series. Daya listrik maksimum yang dihasilkan dapat mencapai hingga 6.000 kW.
DME Series sudah menggunakan teknologi low reaction sehingga tingkat efisiensinya lebih tinggi sekitar 7% hingga 12% dibandingkan turbin yang menggunakan teknologi impulse. Tekanan buangan (exhaust steam) yang dihasilkan dari sistem backpressure dapat mencapai hingga 10 bar.
“Turbin seri ini tergolong bandel dan tahan terhadap steam fluctuation, dimana kondisi tekanan steam boiler terkadang naik-turun. Toleransi terhadap naik-turunnya steam dari boiler tergolong sangat bagus,” jelas David.
Astra Agro salah satu perusahaan sawit yang semenjak pertengahantahun 2000-ansudah menggunakan multiple stage steam turbines. Berdasarkan informasi perusahaan, hingga saat ini sudah hampir 20 unit turbin telah dipakai Astra Agro.
Tipe lain multiple stage steam turbines adalah seri H, seri M, dan seri L. Seri H (High) merupakan turbin dengan design pressure untuk kondisi uap inlet sangat tinggi, yang dapat mencapai hingga 110 bar / 520 deg C. Seri M (Medium) dengan design pressure untuk kondisi uap inlet menengah dengan kisaran maksimum 45 bar / 450 deg C. Sedangkan seri L (Low) merupakan special design yang diperuntukkan padakondisi uap inlet sangat rendah, yang berkisar 12 bar / 350 deg C atau di bawahnya.
Pada umumnya, pabrik sawit berkapasitas olah TBS sebesar 30 ton per jam akan membutuhkan turbin berkekuatan kurang lebih 1 MW. Pabrik sawit berkapasitas 45 ton TBS selanjutnya memerlukan turbin sekitar 1,4 MW. David Henryawan menjelaskan, kebanyakan satu pabrik sawit idealnya membutuhkan dua unit turbin untuk memenuhi suplai listrik. Jadi, satu turbin beroperasi dan satu unit lagi berfungsi sebagai cadangan.
(Selengkapnya baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi Oktober-November 2015)