JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Asian Agri, salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia yang merupakan bagian dari grup Royal Golden Eagle (RGE), menerapkan komitmen keberlanjutan Asian Agri 2030.
“Asian Agri 2030 adalah strategi bisnis jangka panjang selama 10 tahun ke depan untuk memastikan keberlangsungan bisnis agar sejalan dengan filosofi bisnis grup perusahaan yaitu 5Cs – Good for Community, Country, Climate, Customer, dan Company,” ujar Bernard A. Riedo, Director of Sustainability & Stakeholder Relations Asian Agri yang juga merupakan Project Leader dari Asian Agri 2030.
Komitmen ini diungkapkannya dalam Buka Puasa bersama media yang diselenggarakan Asian Agri, Selasa (12 April 2022). Hadir sebagai pembicara antara lain Omri Samosir (Head of Operations Asian Agri) dan Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Ir. Bayu Krisnamurthi, MSi.
Komitmen ini terdiri dari 4 pilar strategis yaitu Kemitraan dengan Petani, Pertumbuhan Inklusif, Iklim Positif, dan Produksi yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSDGs) serta tujuan dan visi perusahaan yaitu meningkatkan kualitas hidup melalui pengembangan sumber daya yang berkelanjutan melalui serangkaian program dan inisiatif yang memberikan kontribusi positif.
Bernard menjelaskan penerapan Asian Agri 2030 juga melibatkan partisipasi petani dan pemangku kepentingan lain. termasuk melewati serangkaian konsultasi publik sebelum inisiatif ini diluncurkan.
Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Ir. Bayu Krisnamurthi, MSi, yang juga hadir dalam acara buka puasa bersama media mengutarakan, “Komitmen Asian Agri 2030 ini adalah salah satu program yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Hal ini merupakan langkah yang baik dan patut mendapatkan apresiasi. Semoga semakin banyak perusahaan yang mengikuti langkah yang telah ditetapkan Asian Agri ini.”
Bayu juga mengusulkan supaya Asian Agri mempunyai resiliensi untuk dapat beradaptasi bagi keberlanjutan bisnisnya. Sebagai contoh, Asian Agri mengimplementasikan teknologi digitalisasi di perkebunannya.
Omri Samosir, Head of Operations Asian Agri mengatakan Asian Agri 2030 merupakan strategi jangka panjang kami yang akan menjadi fokus perusahaan berdasarkan pada pilar serta target yang telah kami tetapkan.
“Komitmen ini mendorong kami untuk melihat secara lebih mendalam kegiatan operasional dan bisnis kami secara berkelanjutan. Komitmen ini tentunya membutuhkan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan agar semua target yang telah ditetapkan dapat tercapai,”ujarinya.
Komitmen keberlanjutan Asian Agri 2030 terdiri dari empat (4) pilar dan target yang meliputi:
- Kemitraan dengan Petani
Keterlibatan intensif dengan petani untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik. Pada pilar ini terdapat empat (4) target yaitu :
- Meningkatkan pendapatan petani mitra hingga dua kali lipat melalui program penanaman kembali atau replanting
- 100% pencapaian program replanting petani mitra
- 100% pencapaian sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk petani mitra
- 5.000 petani swadaya mendapatkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO)
2. Pertumbuhan Inklusif
Mendorong partisipasi yang kuat untuk mencapai kualitas hidup terbaik. Target dari pilar pertumbuhan inklusif antara lain :
- Mengentaskan kemiskinan ekstrem di sekitar area operasional perusahaan
- Mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada desa-desa di sekitar area operasional perusahaan seluas lebih dari 500.000 ha
- Menyediakan akses pendidikan berkualitas melalui pemberian 5.000 paket beasiswa
- Mengoptimalkan pengutipan minyak residu
3. Iklim Positif
Pilar ini bertujuan mempromosikan minyak sawit berkelanjutan melalui praktik pengelolaan terbaik. Adapun target dari pilar ini yaitu :
- One to One area restorasi ekosistem
- Mencapai tingkat emisi netral dari penggunaan lahan
- Mengoptimalkan pembangunan fasilitas penangkap gas methane untuk seluruh pabrik pengolahan kelapa sawit milik perusahaan
- 100% penggunaan energi terbarukan di seluruh operasional perusahaan
4. Produksi yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan
Pilar keempat ini merupakan tindakan terintegrasi untuk membangun produk berkelanjutan yang juga memiliki empat (4) target, yakni :
- Tidak membuka lahan baru untuk menjadi area perkebunan kelapa sawit
- Menerapkan praktik yang ramah lingkungan untuk operasional berkelanjutan
- Mengimplementasikan ekonomi sirkular melalui praktik operasional terbaik
- Mengurangi 50% penggunaan pestisida