JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Instiper Yogyakarta mengadakan Orientasi Kampus dan Kenal Kebun (OKKABUN) yang diselenggarakan sejak 10-20 Agustus 2018. Kegiatan ini diikuti 909 mahasiswa baru yang berasal dari 29 provinsi di Indonesia.
Dr. Purwadi, Rektor INSTIPER Yogyakarta, menjelaskan kekhasan pendidikan di INSTIPER memang difokuskan kompetensinya kepada bidang perkebunan dan kehutanan. “Selain itu berusaha mencetak sarjana siap kerja. SDM yang seperti inilah yang dibutuhkan dunia industri saat ini,” ujarnya.
Menurut Purwadi, kurikulum pendidikan yang ditempuh selama pendidikan tinggi telah disesuaikan dengan kebutuhan industri kerja. Kondisi ini jelas akan menguntungkan industri yang menyerap mahasisw INSTIPER karena tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan training job-description pekerjaan.
Siman Suadji, Ketua Panitia OKKABUN INSTIPER 2018 menjelaskan rangkaian OKKABUN ini dilaksanakan di Kampus II INSTIPER dan di SEAT INSTIPER yang berlokasi di Bawen. Tujuan dari OKKABUN ini adalah adanya pemahaman mahasiswa pada kondisi transformasi dari masa SMA ke Perguruan Tinggi dimana mereka dituntut bisa belajar secara mandiri, kreatif, bertanggung jawab, dan dapat bekerja dalam tim.
Kegiatan OKKABUN dimulai pada Jumat, 10 Agustus 2018 berupa pemeriksaan kesehatan dan penjelasan OKKABUN, dilanjutkan dengan pelatihan kedisplinan dari Paskhas TNI AU pada Minggu-Senin 12-13 Agustus 2018. Pada pelatihan kedisiplinan ini tidak hanya latihan baris berbaris namun lebih menekankan pada kerja tim, kekompakan, dan kedisplinan. Hal ini jelas diperlukan para mahasiswa baik saat melaksnakan pendidikan di perkuliahan maupun saat bekerja kelak.
Pada rangkaian OKKABUN ini juga dilakukan gelar UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dan Kelembagaan Mahasiswa. Pengalaman berorganisasi juga menjadi salah satu fokus dalam kegiatan OKKABUN INSTIPER. Dalam rangkaian acara tersebut Rektor INSTIPER Yogyakarta juga meresmikan wall climbing Mapala Kapakata yang baru.
Yang menarik adalah pembukaan kuliah mahasiswa baru INSTIPER tidak dilakukan di lingkungan kampus melainkan di kebun pendidikan Stiper Edu Agro Tourism (SEAT) di Jalan Lemah Ireng, Desa Plososari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Kuliah umum akan disampaikan oleh Sekretaris Jendral Kementrian Ristekdikti, Ainun Na’im, pada Senin, 20 Agustus 2018.
“Hidup manusia tidak lepas dari sektor pertanian dan perkebunan. Sektor ini tidak akan punah. Hanya saja karena perkembangan zaman maka teknologi pertanian dan perkebunan ikut berubah. Sebab manusia harus terus berpikir mengikuti perkembangan teknologi pertanian. Untuk itulah, kalian kuliah Instiper STIPER Yogyakarta ini,” ujar Ainun Na’im.
Ainun juga menjelaskan bahwa 15 persen dari total perekonomian di Indonesia ditopang sektor pertanian. Kegiatan perkuliahan berada di kawasan pertanian dan perkebunan. “Alhasil, kawasan ini seperti kawasan ‘surga’ tanpa ada polusi. Udaranya sejuk dan kesejukan itu identik dengan perkebunan dan pertanian,”paparnya.
Selanjutnya Prof. Ainun Na’im, PhD, M.B.A. juga meresmikan gedung Pilot Plant di area SEAT disaksikan oleh semua mahasiswa baru INSTIPER dan semua stakeholder yang diundang. Berbagai petinggi perusahaan seperti PT. SMART, PT. Asian Agri, PT. RAPP, PT. Golden Land Gemilang, PT. Ciliandry Anky Abadi, Gama Plantation, PT. First Resources, PT. BGA, ASTRA Agro Lestari, Amara, DSN, PT. Minamas, dan PT. Menthobi Makmur Lestari dan pejabat di Dinas Perkebunan hadir dalam acara ini