JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Petani sawit diminta tetap mendodos atau memanen Tandan Buah Segar(TBS) sSawit di kebunnya. Di tengah ketidakpastian pembelian buah dari pabrik sawit. Pasalnya, sejumlah pabrik telah mengumumkan pembatasan ataupun penghentian sementara pasokan buah dari luar kebunnya.
“Ada dampak jangka pendek dan jangka panjang apabila buah yang sudah matang dibiarkan di pohon,” ujar Eko Zulkifli, Konsultan Perkebunan Sawit, dalam pembicaraan melalui telepon.
Menurutnya, ada dua dampak jangka pendek apabila buah tidak dipanen. Pertama, kualitas CPO yang dihasilkan akan menurun kualitasnya, karena akan terjadi kenaikan Asam Lemak Bebas Free Fatty Acid (FFA).
Dampak kedua adalah terlalu banyak buah overripe (terlalu matang) bahkan akan menjadi busuk. “Brondolan semakin banyak sehingga menyulitkan pekerja panen dalam mengutip brondolan, bahkan banyak brondolan yg tidak dikutip jika pengawasan kurang,” ujarnya.
Secara jangka panjang, dikatakan Eko, akan terjadi potensi penyakit yang disebabkan oleh jamur akibat banyaknya buah tidak dipanen sehingga menjadi busuk. Akibatnya, tanaman akan terganggu pertumbuhannya bahkan pada waktu ke depannya akan terjadi trek buah.
Dalam berbagai literatur dikatakan buah yang tidak segera dipanen berpotensi memicu jamur marasmius palmivorus. Faktor kelembaban udara juga mempengaruhi kehadiran cendawan bersifat saprofit ini. Marasmius palmivorus ini dapat berkembang biak apabila tidak segera dikendalikan maka patogen ini akan cepat menyebar serta menyerang buah sawit lain di sekitarnya.
Hadirnya jamur ini ditandai miselium berupa benang-benang halus berwarna putih yang mengikat di permukaan buah kelapa sawit. Kemudian benang putih tersebut akan tumbuh semakin meluas. Selanjutnya jamur akan melakukan penetrasi ke dalam lapisan mesokarp/daging buah sehingga mengakibatkan timbulnya kebusukan basah.
Serangan marasmius palmivorus ini di Indonesia termasuk salah satu yang paling parah, di mana kerusakannya mencapai lebih dari 25 persen. Tanpa pengendalian yang baik maka pekebun akan menerima kerugian yang begitu besar.