Laju pertumbuhan ekspor Indonesia rata-rata 14,57% per tahun, sedangkan Malaysia sebesar 10,84% per tahun. Perkembangan inilah yang mendorong keberhasilan Indonesia menjadi negara eksportir utama dunia, dari 21% pada tahun 1964 menjadi 48,37%.
Ekspor Minyak Kedele (Soybean oil). Total ekspor soybean oil dunia pada tahun 1964 adalah 585.000 ton, dan pada tahun 2013 telah mencapai 42,8 juta ton. Tahun 1964 hingga 1979, Amerika Serikat merupakan negara eksportir utama soybean oil dunia, dengan rata-rata konstribusi 86,42%. Tahun 1980 hingga 1984 peran AS digantikan oleh Brazil, dengan rata-rata pangsa ekspor 45,43%, sedangkan AS pada kurunwaktu yang sama adalah 38%. Disamping itu, Argentina mulai berperan dengan pangsa ekspor 12,2%. Sejak tahun 1985-2013, kontribusi Argentina semakin besar, dan berhasil menjadi negara eksportir utama dunia. Pangsa ekspor Argentina rata-rata 43,33%, sedangkan Brazil dan Amerika Serikat masing-masing adalah 24,93% dan 16,36%. Laju (growth) ekspor ketiga negara eksportir terbesar adalah Argentina 15,65% per tahun, Barzil 7,2% per tahun dan USA 8,2% per tahun.
Tahun 2013, Argentina, Brazil dan AS mencapai 70% dari total ekspor soybean oil dunia, dan 30% dipenuhi oleh negara eksportir lainnya, seperti Uni Eropa 8,6%, Paraguay 6,9%, Bolivia 2,8%, Rusia 1,9%, termasuk Malaysia 1,5% dan sisa dunia dan Papua New Guinea 1,5%, Thailan 1,2%, Benin 0,9%, Guatemala 0,8%, Honduras 0,7%, Bolivia 2,8%. Sedangkan 6,12% lainnya dipenuhi oleh sisa negara dunia (rest of the world).
Sumber : GAPKI