Disamping itu juga terdapat perubahan pola konsumsi minyak kedele antar kawasan. Pada tahun 1965, hampir 80 persen konsumsi minyak kedele dunia adalah Amerika Serikat. Tahun 1980 pangsa konsumsi minyak kedele menyebar di Amerika Serikat 44,76 persen, Amerika Latin dan Karibia sebesar 24,55 persen dan Asia Selatan 10,34 persen. Tahun 2000 pangsa konsumsi minyak kedele Amerika Serikat menurun menjadi 27,30 persen, Amerika Latin dan Karibia menurun menjadi 19,01 persen, Asia Selatan menurun menjadi 10,21 persen, namun Asia Timur meningkat dari 6,81 (1980) menjadi 18,64 persen. Tahun 2014 pangsa konsumsi minyak kedele Amerika Serikat menurun menjadi 16,93 persen, Amerika Latin dan Karibia naik menjadi 23,91 persen dan Asia Timur meningkat menjadi 33,15 persen.
Perkembangan terakhir menunjukan, dalam kurun waktu 2010-2014, negara konsumen terbesar minyak kedele didunia adalah China 29,45 persen, USA 19,0 peresen, Brazil 12,8 persen, India 7,0 persen, Argentina 6,2 persen, EU-27 4,6 persen, Meksiko 2,0 Persen, Iran 1,5 persen, Mesir 1,3 persen dan Sisa Dunia 16,0 persen.
Minyak Sawit (Palm Oil). Sejak tahun 2008, minyak sawit menggeser dominasi minyak kedele dunia dan sekaligus menempatkan minyak sawit sebagai sumber penting minyak nabati dunia. Pada tahun 2014, minyak sawit memiliki pangsa dunia sebesar 42,1 persen. Perkembangan konsumsi minyak sawit dunia berdasarkan kawasan pada kurun waktu 1965-2014.
Sumber : GAPKI