Kemenkeu – Berbicara mengenai strategi ketahanan pangan selama dan setelah masa pandemi Covid-19 untuk Indonesia, maka itu termasuk pembahasan mengenai kerentanan sistem pangan berupa harga pangan yang tinggi dan keterjangkauan akses pangan yang sulit.
Selain itu, Indonesia masih memberikan perhatian yang sangat tinggi pada stunting dan malnutrisi. Namun, Indonesia juga memiliki kontradiksi antara kawasan pedesaan dan perkotaan yang mengalami obesitas dan juga penganekaragaman pangan. Indonesia juga masih harus meningkatkan baik produksi maupun konsumsi. Itu menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati ketika menjadi Pembicara pada the IMF-World Bank Group Annual Meetings Virtual Food Security Roundtable: Streghtening Food Systems in 2020 and Beyond yang merupakan bagian dari rangkaian World Bank IMF Annual Meeting 2020 melalui video conference pada Jum’at (09/10).
“Fokus pemerintah adalah meningkatkan dan meningkatkan produktivitas pangan. Untuk pertanian dan petani di Jawa karena merupakan pulau terpadat maka Anda tidak dapat memperluas lahan tetapi dapat meningkatkan produktivitas. Itulah mengapa dukungan pemerintah baik dalam bentuk teknologi serta prasarana atau irigasi serta jalan penghubung antara persawahan atau persawahan dengan pasar menjadi sangat penting. Pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur dalam rangka meningkatkan produktivitas sawah dan sawah di Indonesia sangat penting,” ungkap Menkeu.
Dalam jangka menengah dan panjang, Indonesia juga berupaya menangani masalah ketersediaan pangan dengan memperluas wilayah atau membuka lahan tambahan baru tidak hanya untuk padi tetapi juga untuk perkebunan hortikultura. Indonesia juga memperkenalkan program food estate di luar pulau Jawa dimana ini adalah sesuatu hal yang baru. Tentunya ini semua adalah upaya untuk menciptakan ketahanan pangan jangka panjang bagi Indonesia dengan meningkatkan produktivitas di luar pulau Jawa.
“Indonesia agar dapat meningkatkan produktivitas, pasti membutuhkan lebih banyak teknologi dimana ini adalah sesuatu yang coba kita perkenalkan pada petani dan hasil pertanian. Hal lain yaitu menghubungkan antara produksi dan pasar secara lebih efisien dan untuk itu Indonesia juga berinvestasi untuk infrastruktur digital sehingga mampu menciptakan aksesibilitas untuk wilayah Indonesia hingga keseluruh pelosok Indonesia,” tutup Menkeu.
Sumber : Kemenkeu.go.id