Nusa Dua, SAWIT INDONESIA – Kalangan pelaku industri di India meminta pemerintah Indonesia untuk memberikan keringanan terhadap bea keluar CPO. Pasalnya, minyak sawit punya peranan penting untuk memenuhi kebutuhan minyak makan di negara berpenduduk lebih 1 miliar jiwa ini.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif The Solvent Extractors’ Association of India,Dr. B. V. Mehta saat menjadi pembicara di Indonesian Palm Oil Conference (IPOC), pada Jum’at (3 November 2023) “Tingginya permintaan minyak sawit di India, Kami berharap Pemerintah Indonesia dapat meninjau kembali kebijakan (pajak ekspor) yang berlangsung,” kata Mehta.
Diungkapkan Mehta, saat produksi minyak nabati meningkat perlahan, permintaan meningkat pesat sehingga menyebabkan peningkatan impor. Komoditas utama yang diimpor India adalah minyak kelapa sawit, dimana 60% mayoritas diperoleh dari Indonesia, Malaysia dan sedikit dari Thailand.
Konsumsi minyak kelapa sawit mencapai 25 juta ton, atau 33% dari total konsumsi minyak nabati nasional India, diikuti oleh minyak kedelai (24%), dan minyak bunga matahari (8%). Minyak kelapa sawit terkenal di sektor restoran, dan katering.” ungkapnya.
Misalnya, untuk memenuhi kebutuhan melalui perkebunan kelapa sawit dalam negeri, termasuk meresmikan Indian Palm Oil Sustainability Framework dengan tujuan menjalankan industri sawit yang berkelanjutan.
Penulis: Robi Fitrianto