• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Thursday, 8 June 2023
Trending
  • Praktik Sustainability Menjadi Pilar Bisnis Musim Mas
  • Jalur Kemitraan Menjadi Jembatan PSR Kebun Eks PIR-Trans dan KKPA Seluas 264.323 Ha
  • Sosialisasi PSR, Bupati Merangin: Dana BPDPKS Remajakan 4.973 Ha Kebun Petani
  • Komisi VI DPR RI Dukung Program Prioritas Nasional
  • Turun Tipis, Harga TBS Sumut Menjadi Rp2.251,14/kg Periode 7-13 Juni 2023
  • Menperin Dorong Kerja Sama Dibidang Energi Terbarukan
  • Duh, Harga Penetapan TBS Kalbar Anjlok Menjadi Rp2.065,05/kg
  • PT. Persada Sawit Mas Meningkatkan Kewaspadaan Terhadap Karhutla
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Di Awal 2016, Ekspor CPO Masih Lesu
Berita Terbaru

Di Awal 2016, Ekspor CPO Masih Lesu

By RedaksiFebruary 24, 20162 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Permintaan CPO dari negara pembeli seperti Tiongkok dan India belum juga bergairah. Ini berakibat kinerja ekspor di awal tahun masih lebih rendah dari bulan sebelumnya. Berdasarkan data GAPKI,  volume ekspor CPO Indonesia bulan Januari 2016 mencapai 2,1 juta ton lebih rendah dari Desember 2015 sebesar 2,5 juta ton.

Penyebab turunnya volume ekspor minyak sawit Indonesia karena  permintaan negara pembeli seperti China dan India masih lesu. Volume ekspor China menurun cukup signifikan yang hanya mencapai 275,6 ribu ton atau sebesar 56,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 632,35 ribu ton.

“Penurunan permintaan dari China disebabkan perlambatan ekonomi yang menurunkan daya beli. Selain itu pelepasan stok minyak rapeseed yang mencapai 6 juta ton hanya terjual sebesar 57 persen sehingga stok minyak nabati di dalam negeri,” kata Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif GAPKI.

Baca juga :   Praktik Sustainability Menjadi Pilar Bisnis Musim Mas

Selain Tiongkok, pasar ekpor lainnya adalah India. Pada Januari 2016 volume ekspor CPO ke India hanya menyentuh 383,65 ribu ton atau menurun 15 persen dibandingkan kinerja ekspor Desember 2015 sebanyak 450,68 ribu ton. Penurunan permintaan CPO asal Indonesia sepanjang Januari 2016 juga dicatat Bangladesh 11 persen, Uni Eropa 5 persen, dan Afrika 4 persen.

Menurut Fadhil, tetap ada kenaikan ekspor ke beberapa negara seperti Pakistan dan Amerika Serikat. Pada Januari 2016, Pakistan mendongkrak impor minyak sawitnya dengan cukup signifikan yaitu dari 165,27 ribu ton pada Desember lalu meningkat menjadi 235,08 ribu ton pada Januari 2016 atau meningkat 42%.

Baca juga :   Mendag Kumpulkan Pengusaha Sawit Bahas Bursa CPO

Fadhil memperkirakan meningkatnya permintaan dari Pakistan disebabkan meningkatnya dukungan industri pengolahan makanan di Pakistan. Pakistan saat ini sedang meningkatkan industri makan dan minuman.

Selain Pakistan, Volume eskpor CPO ke Amerika Serikat juga tercatat meningkat cukup signifikan. Selama Januari 2016 ekspor ke Amerika mencapai 92,53 ribu ton atau meningkat 37,59 persen dibanding bulan sebelumnya yaitu 67,25 ribu ton.

Baca juga :   Masyarakat Desa Kasikan dan Talang Danto Tolak Perpanjangan HGU PTPN V, Apa Sebabnya?

“Peningkatan permintaan AS sepertinya untuk meningkat stok di dalam negeri pada saat harga CPO global sedang rendah, pada saat yang sama penguatan mata uang AS juga menjadi faktor pendorong,” kata Fadhil.

Fadhil juga menambahkan peningkatan impor CPO yang dilakukan Amerika disebabkan karena keledai di Amerika saat ini sedang terserang penyakit sejenis penyakit, khususnya di negara bagian Misissipi. Hal tersebut dipastikan akan menyebabkan produksi minyak nabati dari keledai berkurang secara signifikan. Peningkatan permintaan minyak sawit Indonesia Januari 2016  berasal dari negara Timur Tengah sebesar 10,8% dibandingkan Desember lalu.

 

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Praktik Sustainability Menjadi Pilar Bisnis Musim Mas

24 mins ago Berita Terbaru

Jalur Kemitraan Menjadi Jembatan PSR Kebun Eks PIR-Trans dan KKPA Seluas 264.323 Ha

7 hours ago Berita Terbaru

Sosialisasi PSR, Bupati Merangin: Dana BPDPKS Remajakan 4.973 Ha Kebun Petani

11 hours ago Berita Terbaru

Komisi VI DPR RI Dukung Program Prioritas Nasional

12 hours ago Berita Terbaru

Turun Tipis, Harga TBS Sumut Menjadi Rp2.251,14/kg Periode 7-13 Juni 2023

13 hours ago Berita Terbaru

Menperin Dorong Kerja Sama Dibidang Energi Terbarukan

13 hours ago Berita Terbaru

Duh, Harga Penetapan TBS Kalbar Anjlok Menjadi Rp2.065,05/kg

14 hours ago Berita Terbaru

PT. Persada Sawit Mas Meningkatkan Kewaspadaan Terhadap Karhutla

14 hours ago Berita Terbaru

Tampil di Festival Pendidikan Siswa Binaan Astra Agro Pamerkan Budaya Lokal

15 hours ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

COVER MAJALAH SAWIT INDONESIA, EDISI 139

Edisi Terbaru 1 week ago1 Min Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 3 months ago1 Min Read
Latest Post

Praktik Sustainability Menjadi Pilar Bisnis Musim Mas

24 mins ago

Jalur Kemitraan Menjadi Jembatan PSR Kebun Eks PIR-Trans dan KKPA Seluas 264.323 Ha

7 hours ago

Sosialisasi PSR, Bupati Merangin: Dana BPDPKS Remajakan 4.973 Ha Kebun Petani

11 hours ago

Komisi VI DPR RI Dukung Program Prioritas Nasional

12 hours ago

Turun Tipis, Harga TBS Sumut Menjadi Rp2.251,14/kg Periode 7-13 Juni 2023

13 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.