Nusa Dua, SAWIT INDONESIA – Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Didid Noordiatmoko mengungkapkan jika pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan insentif kepada pelaku usaha sawit jika masuk Bursa Crude Palm Oil (CPO). Didid mengatakan, jika Bursa CPO yang sudah dirilis 13 Oktober 2023 itu masih sepi peminat.
Meski demikian, insentif yang bakal diberikan masih dalam kajian dengan kementerian dan lembaga lainnya.
“Karena ini masih berupa kajian. Kajian ini harus kita buktikan dengan kondisi lapangannya, kira-kira begitu,” ujar Didid kepada media di Nusa Dua, Bali, Kamis (2/11/2023).
Dia juga mengatakan, rencana insentif tersebut juga mempertimbangkan tingkat kredibilitas bursa CPO Indonesia. Apalagi, bursa CPO Indonesia baru diluncurkan sekitar dua pekan lalu.
“Jadi sambil menunggu bursa ini kredibel sehingga transparansi dan fairnessnya diyakini, kami juga secara paralel menyusun kajiannya, kami berdiskusi dengan angka-angka yang lebih nyata lagi hukan asumsi lagi,” tuturnya.
Sebelumnya, Didit mengatakan jika perjalanan Bursa CPO Indonesia yang sudah live selama dua pekan itu belum benar-benar menarik pedagang dan pembeli CPO.
“Transaksinya masih sangat sedikit saya belum happy. Memang saya mengibaratkan ini bayi masih dalam inkubasi, jadi sudah lahir tetapi tetap perlu perhatian yang luar biasa, itu kami lakukan terus,” ucapnya tanpa merinci lebih lanjut saat temu media di Gedung Bappebti di Jakarta (1/11/2023).
Didid mengatakan pihaknya terus berupaya untuk memperbaiki Bursa CPO mulai dengan peraturan tata tertib bursa dan pengawasan terhadap Bursa CPO.
“Kami terus menerus minta data per hari kira-kira seperti apa yang harus dilakukan atau harus diperbaiki dan sebagainya, juga melakukan perbaikan-perbaikan terkait dengan PTT (peraturan tata tertib) bursa supaya bursa ini lebih berjalan dengan lebih baik lagi. Melakukan pengawasan ini juga langsung melihat, jadi tidak menunggu laporannya saja tetapi juga terus langsung melihat, pengawasannya terjun langsung,” kata Didid.
Penulis: Indra Gunawan