Transformasi kepemimpinan kebun dari waktu kewaktu sudah menjadi keniscayaan akibat dari perubahan karakter SDM yang terbentuk dari perubahan teknologi. Oleh karena itu dibutuhkan respon yang adaptif dari manajemen khususnya pengambil keputusan.
Indikator yang bisa dilihat dengan mudah adalah turn over karyawan di generasi milenial dan zilenial, apa bila turn over tinggi bisa jadi yang harus dikoreksi adalah cara dan gaya mempimpin para managernya. Hasil survei menunjukkan karyawan keluar 75% bukan karena pekerjaan tapi karena pimpinannya (IPPM, 2017).
Best Planter Indonesia (BPI) dengan pengalaman panjangnya melatih para pemimpin kebun, baiklevel mandor, asisten maupun manager menemukan gap tentang mindset dan kompetensi untuk mengembangkan anggota timnya. Gap terkait mindset umumnya terjadi karena ketidaktahuan bahwa posisinya menuntut perubahan cara pandang dalam melihat potensi setiap anggota timnya.
Manager bukan individual kontributor yang prestasinya ditentukan semata oleh pribadinya, tetapi keberhasilan seorang manager sangat ditentukan oleh karakter dan kompetensi para anggota timnya, dengan memiliki mindset ini maka konsekuensi logisnya tanggung jawab menguatkan karakter dan meningkatkan kompetensi anggota tim adalah menjadi tanggung jawab manager dan bukan pihak lain.
Sedangkan gap kompetensi terkait pengembangan anggota tim adalah berupa skill yang dimiliki dengan yang dibutuhkan belum selaras khususnya dalam menangani generasi di era digital yang perlu pendekatan yang berbeda. Setidaknya ada 3 (tiga) skill yang harus dimiliki seorang manager apa bila mindsetnya sudah selaras yaituTraining, Mentoring dan Coaching.
Training bisa dilakukan sendiri atau menggunakan pihak lain, tetapi mentoring & coaching harus menjadi bagian dari skill yang wajib dimiliki oleh para manager kebun kalau ingin kepemimpinannya diterima oleh generasi saat ini.
Planter As A Coach for Manager adalah salah satu program unggulan BPI untuk menjawab kebutuhan diatas dan didesain secara unik dengan memperhatikan connecting, content & context di dunia perkebunan, sehingga contoh – contoh kasus yang digunakan dalam praktek membumi sesuai konteks Perkebunan.
Skill coaching yang diajarkan merupakan elaborasi dari beberapa teori coaching dan pengetahuan lain yang relevan seperti NLP, Temperament, Character Ehtic, Personality Ethic, The 7 Habits OfHighly Effective People dll serta pengalaman fasilitator yang berlatar belakang Planter dengan pengalaman lebih dari 25 tahun, sehingga dihasilkan formula coaching yang komprehensif dan bisa diterapkan di lapangan. Tahun 2024 Program Planter As A Coach for Manager juga akan diselenggarakan secara Public Training di beberapa kota propinsi yang menjadi sentra sawit di Indonesia tujuannya memudahkan manager kebun yang berminat untuk bergabung dalam pembelajaran.