Sejak 2016, AKPY telah menyelenggarakan pelatihan petani kelapa sawit untuk meningkatkan kompetensi dan skill praktik agronomis. Di tahun ini, AKPY bersama BPDPKS dan Ditjen Perkebunan kembali bekerjasama melanjutkan program pengembangan SDM Perkebunan kelapa sawit.
Pada 2024, Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) kembali mendapat amanah atau diberi kepercayaan sebagai penyelenggara pelatihan bagi petani kelapa sawit di Indonesia. Program pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan KelapaSawit (SDMPKS) dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jenderal Perkebunan Perkebunan – Kementerian Pertanian.
Kegiatan ini diikuti oleh 144 peserta (petani kelapa sawit) dengan modul Panen dan Pascapanen dari dua kabupaten, terdiri dari 56 orang dari dua Kabupaten di Sumatera Selatan yaitu Musi Banyuasin (Muba) dan 88 dari Muara Enim. Pelatihan ini diadakan selama 5 hari (dari 23 sampai 27 April 2024) dan diakhiri dengan kunjungan ke kebun kelapa sawit milik perusahaan.
Dan, akan berlanjut untuk penyelenggaraan ke provinsi dan kabupaten sentra sawit lainnya. Di berbagai kabupaten yang ada Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.
Direktur AKPY – STIPER, Dr. Sri Gunawan, SP,MP,IPU menyampaikan terimakasih kami haturkan kepada BPDPKS dan Ditjen Perkebunan yang telah memberikan kepercayaan pada AKPY. Dalam menyelenggarakan pelatihan petani kelapa sawit, dalam program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit.
“Kepercayaan ini akan kami pegang dan dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan industri kelapa sawit, terutama dalam mempersiapkan SDM petani kelapa sawit untuk naik kelas.Sebagai dukungan dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan,” ujarnya, saat memberikan sambutan di acara pembukaan pelatihan petani kelapa sawit, di salah satu hotel di Palembang – Sumatera Selatan, pada Selasa (23 April 2024).
“Khusus untuk pelatihan petani kelapa sawit yang diikuti peserta dari Kabupaten Muba dan Muara Enim dengan modul Panen dan Pascapanen. Tujuannya memberikan pengertian dan pemahaman tentang cara budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan (Good Management Practices) khususnya panen dan pascapanen. Dan, meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemandirian, manajerial dan kewirausahaan yang berdayasaing perkebunan kelapa sawit berkelanjutan,” tambah Sri Gunawan.
Secara teknis dalam pelaksanaan pelatihan peserta terbagi menjadi lima kelas. Hal ini untuk memudahkan agar peserta dapat lebih memahami apa yang disampaikan oleh para instruktur. Adapun materi yang disampaikan di antaranya falsafah dan regulasi panen, persiapan panen, kriteria TBS matang panen, taksasi produksi, organisasi pelaksanaan panen, pengangkutan dan ketelusuran, teknik memanen, overview dan integrasi, dan kunjungan lapangan (kebun) milik perusahaan yang akan dilaksan akan di akhir kegiatan pelatihan.
“Semua materi disampaikan oleh instruktur berpengalaman, supaya para petani betul – betul memahami cara memanen yang benar. Sehingga petani mendapatkan hasil yang maksimal dan perusahaan juga akan menghasilkan minyak yang optimal. Jadi harapan kami dengan pelatihan seperti ini, para petani sawit di Musi Banyuasin dan Muara Enim bisa naik kelas sehingga kesejahteraannya juga akan meningkat,” jelas Direktur AKPY – STIPER.
Dari luasan1.468.468 ha (8,96%) perkebunan kelapa sawit di Sumetera Selatan sangat potensial untuk dikembangkan dan ditingkatkan produksi dan produktivitasnya. Salah satunya dengan peningkatkan kompetensi petani kelapa sawit, melalui program pengembangan SDMPKS.
Dalam pelaksanaan pelatihan petani kelapa sawit, AKPY telah mendapatkan surat rekomendasi dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) – Kementerian Pertanian.
“Kami mendukung pelatihan petani kelapa sawit yang dilaksanakan oleh AKPY dalam rangka peningkatan kompetensi petani kelapa sawit, melalui program pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit,” kata Dr. M. ApukIsmane, S.Pi., M.Sidari Pusat Pelatihan Pertanian – BPPSDMP, Kementerian Pertanian, di lokasi pelatihan.
“Proses pelatihan melalui AKPY yang diwakilkan oleh fasilitator – fasilitator atau instruktur yang kompeten dalam menyampaikan materi kepada peserta pelatihan,” imbuhnya.
Pengembangan SDM kunci keberhasilan
Sumberdaya manusia mempunyai peran penting dan strategis dalam sistem produksi kelapa sawit. Pengembangan SDM ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja saja, tetapi harus mampu menghadapi tantangan dan berperan aktif dalam menciptakan sistem industri kelapa sawit yang berkelanjutan.
Penyiapan SDM menjadi bagian penting dalam meningkatkan kinerja perkebunan kelapa sawit. Upaya ini memerlukan keterlibatan semua stakeholder, seperti perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lain, perkebunan besar, dan pusat penelitian. Program pengembangan SDM merupakan salah satuupaya BPDPKS untuk mempersiapkan SDM sistem industri kelapa sawit, terutama untuk sektor hulu dan pabrik kelapa sawit, dengan prioritas perkebunan rakyat.
Direktur Perlindungan Perkebunan, Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian, Ir. Hendratmojo Bagus Hudono, Msc, mengatakan peningkatan dan pengembangan sumberdaya manusia adalah faktor kunci keberhasilan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 150)