- Menyediakan Minyak Nabati yang Kompetitif Bagi Dunia : Feeding The World
Produksi minyak sawit (CPO dan produk turunannya) yang dihasilkan Indonesia merupakan bahan pangan (food oleo), bahan baku industi dan bahan energi (biodiesel), yang diperlukan masyarakat dunia. Dalam periode tahun 2000-2013, sekitar 70% dari total produksi CPO Indonesia setiap tahun ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat duinia dan hanya sekitar 30% untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.
Dengan kata lain, lokasi produksi CPO memang di Indonesia namun peruntukan sebagian besar untuk kebutuhan masyarakat dunia, khususnya kawasan Asia, Eropa, dan Afrika. Minyak nabati utama dunia adalah soybean, rapeseed, sunflower dan minyak sawit. Dalam periode tahun 2000-2013, pergerakan harga CPO konsisten dibawah harga soybean oil, rapeseed oil maupun sunflower oil. Pergerakan harga yang demikian menunjukan bahwa CPO sangat konpetitif baik sebagai subtitut maupun komplemen dalam konsumsi komposit minyak nabati di berbagai negara/kawasan dunia. Secara teori ekonomi (consumsi behaviours) ketersediaan CPO yang lebih murah, dapat mensubstitusi minyak nabati lain yang lebih mahal, sehinggadapat menahan laju kenaikan harga yang lebih tinggi minyak nabati lain.
Cina dan India merupakan negara dunia yang menikmati hampir 60% CPO Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi minyak nabati akibat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat dalam sepuluh tahun terakhir. Harga CPO dunia yang umumnya lebih murah dari harga minyak kedelai, minyak rapeseed, maupun minyak bunga matahari memberi keuntungan bagi dua negara yang berpopulasi penduduknya hampir 50% penduduk dunia.
Sumber: PASPI