Pameran (IEE Series 2023) dapat berkontribusi maksimal pada perekonomian Indonesia dan kemajuan bangsa.
Indonesia Energy & Engineering 2023 (IEE Series 2023) menggabungkan delapan pameran berskala internasional, diadakan di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, berlangsung selama empat hari (13 – 16 September 2023).
Secara resmi dibuka oleh Mayjen Pol (Purn.) Drs. H. Sidarto Danusubroto, S.H (Anggota Dewan Pertimbangan Presiden), Dr. Dadang Rukmana, S.H., CES., DEA. (Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Investasi Kementerian PUPR RI), Prof. Dr. Ahmad Syakhroza, Ph.D (Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Kementerian ESDM RI), Xiang Wen Bo (Chairman SANY Heavy Industry Indonesia), Ben Wong (Country GM PT Pamerindo Indonesia), dan Lia Indriasari (Portfolio Director untuk Energy, Engineering & Transport Pamerindo Indonesia).
Gelaran pameran ini terdiri dari Electric & Power Indonesia, Oil & Gas Indonesia, Mining Indonesia, Construction Indonesia, Concrete Show Indonesia, Water Indonesia, GIFA Indonesia, METEC Indonesia, yang sangat penting dan sebagai penggerak ekonomi nasional dan penyumbang perekonomian terbesar bagi Indonesia.
Lia Indriasari, menyampaikan bahwa pihaknya selaku exhibition organiser dari IEE Series 2023 berharap pameran ini dapat berkontribusi maksimal pada perekonomian Indonesia dan kemajuan bangsa.
“Dalam industri yang bergerak begitu cepat, kita tidak boleh melupakan pentingnya berinovasi dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan mencapai industri yang keberlanjutan. Dalam empat hari kedepan, kami memberikan platform dan kesempatan untuk berbagi ide, berdiskusi, dan mengeksplorasi produk dan teknologi terbaru yang dapat membantu menciptakan dunia industri yang lebih kompetitif dan sustained. Dan yang istimewa adalah bahwa 25% dari peserta pameran akan meluncurkan produk barunya secara khusus dalam pameran ini,” ujar Lia, saat menyampaikan sambutan.
Lebih lanjut, ia menegaskan, melalui kerja sama dengan GIFA METEC, kami berharap IEE Series 2023 dapat menghadirkan solusi lengkap dari hulu ke hilir di seluruh sektor energy dan engineering. “Presiden Jokowi pun menyatakan pentingnya hilirisasi tanpa henti karena bisa memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja lebih luas. Ajang pameran ini sangat penting untuk membuka peluang-peluang bisnis, membuka perspektif terhadap teknologi terbaru dan inovasi-inovasi yang dapat dikembangkan untuk mendukung hilirisasi ini,” lanjut Lia.
Lia menambahkan bahwa rangkaian pameran ini menitik beratkan semangat keberlanjutan di sektor industri. “Kami sebagai penyelenggara pameran, memiliki kewajiban untuk mendukung konsep sustainability atau keberlanjutan dalam berbagai bidang.
“Sustainability menekankan tentang menciptakan dampak positif pada lingkungan, bertanggungjawab, serta berkontribusi pada masyarakat dan berbagai komunitas di sekitar kita.” jelas Lia Indriasari untuk menegaskan perubahan positif yang diharapkan tercipta dari pengadaan acara IEE Series 2023,” tambahnya.
Ajang IEE Series 2023 menjadi yang terbesar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, menggunakan lahan seluas 77,000 sqm menjadi satu-satunya pameran kolaborasi sektor-sektor industri. Melibatkan lebihdari 2,100 perusahaan nasional maupun internasional, dan lebih dari 6,000 produk dipamerkan, tercatat sudah 36 negara yang sudah berpartisipasi pada industrial gathering terbesar se-Asia Tenggara.
Pada kesempatan yang sama, Sidarto Danusubroto (Anggota Dewan Pertimbangan Presiden) mengutarakan pihaknya mengapresiasi Pamerindo dalam menyelenggarakan acara luar biasa ini, yang bisa dijadikan platform bagi semua pemangku kepentingan yang akan berkontribusi membantu Indonesia menjadi pemain utama dalam perekonomian global,” katanya.
Sementara, Dadang Rukmana, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Investasi Kementerian PUPR RI mengatakan melalui pameran (IEE Series 2023) diharapkan menambah wawasan kita terhadap perkembangan inovasi produk yang berkualitas dan memiliki daya saing dengan teknologi terbaru di bidang konstruksi dan energy.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 143)