Kendati, penambahan luas lahan kelapa sawit tidak seperti empat atau lima tahun sebelumnya tetapi kebutuhan pembanguna pabrik semakin ekspansif. Pasalnya, produksi buah kelapa sawit di perusahaan kian meningkat terutama bagi tanaman yang memasuki usia puncak (prime).
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) awal tahun ini menargetkan produksi CPO dapat mencapai 25 juta ton pada 2012, dibandingkan tahun lalu sebesar 23,5 juta ton. Peningkatan produksi ini didasari pertambahan luas lahan tanaman menghasilkan di sentra produksi kelapa sawit. Susanto, Ketua Bidang Pemasaran, menjelaskan peningkatan produksi masih akan didukung daerah sentra produksi sawit seperti Riau, Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah.
Kenaikan produksi CPO dapat dikatakan merupakan andil dari pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit yang dimulai semenjak dua tahun lalu. Tentu saja, bagi pelaku usaha yang mungkin dari awal hanya menjual buah sawit lalu beralih membangun pabrik sendiri akan mendorong kenaikan produksi CPO. Mengingat, kepemilikan pabrik sendiri lebih menguntungkan dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Tak heran, beberapa perusahaan kelapa sawit ini mulai merencanakan pembangunan pabrik yang diperkirakan akan berjalan selama 18-20 bulan. Sebagai contoh, PTPN III akan membangun pabrik pengolahan kelapa sawit berkapasitas 1,4 juta ton TBS per tahun. Pada tahun depan, pembangunan pabrik akan memasuki tahap pertama yang akan selesai pada Juli 2013. Pabrik ini merupakan bagian dari realisasi Kawasan Industri Sei Mangkei.
Dahlan Iskan, Menteri BUMN, sempat mengatakan pabrik pengolahan kelapa sawit ini menghadapi kendala minimnya pasokan bahan baku, karena suplai TBS dari PTPN diperkirakan 600 ribu ton. Sehingga masih ada kekurangan sekitar 800 ribu ton.
Darwisata, Direktur PT Sahabat Agro Sejati mengingatkan pasokan bahan baku TBS sangat penting dalam menunjang kegiatan operasional pabrik kelapa sawit. Suplai TBS ini akan menentukan berapa kapasitas pengolahan pabrik kelapa sawit. Setelah itu, barulah perusahaan mempertimbangkan faktor lain seperti akses jalan, infrastruktur, sumber air bersih, dan pengolahan limbah.
PT BW Plantation Tbk merupakan salah satu perusahaan kelapa sawit yang sedang berkembang. Perusahaan ini berencana membangun pabrik pengolahan kelapa sawit berkapasitas 60 ton TBS per jam. Kelik Irwantono, Sekretaris Perusahaan PT BW Plantation Tbk, mengungkapkan pabrik ini baru selesai pada 2013 karena pembangunannya akan dimulai pada tahun ini. Nilai investasi pabrik sekitar Rp 90 miliar.
Andi Ann, Technical Advisor PT Prima Mega Jati, menyarankan perusahaan kelapa sawit yang baru terjun di bisnis ini untuk menjalin kerjasama dengan. Pertimbangannya, akan mempermudah manajemen dalam mencapai target pembangunan pabrik. Selain itu, perusahaan akan lebih efisien waktu dalam pencapaian target waktu pembangunan.
Untuk itu, Andi Ann mengatakan idealnya perlu dilakukan penyesuaian rencana dan anggaran perusahaan sawit yang akan dialokasikan ketika di awal pembangunan. Maka, perusahaan semestinya tidak merancang pabrik kelapa sawit yang kapasitasnya terlalu besar karena akan sulit mengendalikan logistik bahan baku dan output pabrik. (ym)