Best Planter Indonesia (BPI) kembali mengadakan kegiatan Pelatihan Asisten Unggul (PAU) bertujuan mencetak asisten kebun sawit yang berakhlak, berkarakter dan berkemampuan, untuk mendukung operasional perusahaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
Kegiatan PAU ini sudah dimulai sejak tahun 2018 sebagai bagian kolaborasi antara lembaga pendidikan dan pelatihan (BPI), Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan), Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan perusahaan perkebunan.Untuk kegiatan PAU tahun 2022 ini diikuti oleh 20 peserta berasal dari mahasiswa tingkat IV (Polbangtan) yang sebelumnya telah mengikuti proses seleksi ketat dari 372 calon peserta (5%), terdiri dari tes minat bakat, psikotest dan tes wawancara. Peserta terpilih melaksan akan kegiatan PAU dari 28 Maret – 18 April 2022 secara online atau virtual.
Peserta pelatihan 20 orang terdiri dari Polbangtan Medan 7 mahasiswa, Polbangtan Yogyakarta – Magelang 3 mahasiswa, Polbangtan Bogor2 mahasiswa, Polbangtan Malang 3 mahasiswa, Polbangtan Gowa 2 mahasiswa, dan Polbangtan Manokwari 3 mahasiswa.
Direktur Best Planter Indonesia (BPI), Ir. Heri Dwi Basuki, M.M mengatakan pihaknya memberikan bekal melalui kegiatan Pelatihan Asisten Unggul (PAU) untuk membentuk karakter seorang Planter, sikap mental yang dibutuhkan dunia perkebunan dan kompetensi menajerial (teknis pengelolaan kebun).
“Kepada 20 peserta PAU ini, Saya berpesan agar kalian menggunakan kesempatan yang sudah diberikan, kelola waktu dengan baik selama menjalani pelatihan dan kerjakan tugas – tugas yang diberikan. Semua ini bagian dari berlatih dan berlatih untuk menjadi Planter Unggul. Semoga kalian bisa mengikuti kakak tingkat alumni PAU angkatan-angkatan sebelumnya yang saat ini sudah bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit,” ujarnya, saat memberikan sambutan pada pembukaan acara PAU 2022, Senin (28 Maret 2022), secara virtual.
Selanjutnya, ia menambahkan dunia kebun memiliki kesamaan dengan kampus Polbangtan yaitu hal-hal penting yang dibutuhkan perusahaan seperti tentang kultur/budaya. Salah satunya budaya kebun yaitu bangun pagi. Di asrama kampus polbangtan, bangun pagi ini sudah menjadi budaya selama 4 tahun jadi mahasiswa. Hal ini menjadi salah satu pembeda mahasiswa Polbangtan yang lebih cepat adaptasinya dengan budaya kebun. Kampus Polbangtan ini sudah kental dengan budaya kebun. Mestinya ini akan lebih mudah untuk menyesuaikan dengan kultur/budaya yang ada di perusahaan perkebunan kelapa sawit sebagai calon SDM (Sumber Daya Manusia) yang akan bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit,” tambah Heri.
Seperti diketahui, kebutuhan SDM di entitas usaha (perkebunan kelapa sawit) cukup besar atau banyak. Dari luasan lahan kebun sawit yang ada saat ini 16,3 juta ha diperkirakan ada sekitar 16 ribu orang yang dibutuhkan atau yang harus terisi sebagai Asisten Kebun.
“Untuk itu, kami melihat kebutuhan Asistentidak kurang dari 3.000 orang setiap tahunnya. Hal ini menjadi peluang bagi lembaga pendidikan tinggi seperti Polbangtan. Apabila kita bisa lebih spesifik dengan pendalaman materi yang dibutuhkan user perusahaan, tentu menjadi peluang pasar yang sangat besar di penyediaan SDM Sawit. Khususnya sektor perkebunan kelapa sawit yang berpotensi untuk dikembangkan dari sektor hulu sampai sektor hilir produk turunannya, sehingga dibutuhkan SDM yang betul-betul tangguh,” kata Heri.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Programdan Kerjasama, Pusdiktan, Kementerian Pertanian, Saptorini, S.TP. M,Si mengutarakan program Pelatihan Asisten Unggul (PAU) sudah dilakukan sejak 2018 lalu. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden, SDM bidang pertanian sangat penting dalam mempercepat pembangunan nasional.
“Pudiktan berperan meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan vokasi dengan mencetak lulusan kampus sebagai job creator dan sebagai Job Seeker yang berkualitas, Untuk itu, kami menjalin kerjasama salah satunya dengan Best Planter Indonesia melalui program PAU. Program ini untuk mencetak Asisten Unggul yang nantinya akan bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit. Setelah mengikuti pelatihan Asisten Unggul kompetensi pesertanya meningkat dan siap bekerja di perusahaan-perusahaan yang sudah menjadi mitra BPI,” ucapnya, sebelum membuka secara resmi kegiatan PAU 2022, mewakili Kepala Pusdiktan, Dr.Idha Widi Arsanti,S.P,MP.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 126)