Industri sawit mendapatkan angin segar di awal tahun 2017 dengan membaiknya harga CPO. Petani bisa bernafas lega karena harga TBS sawit menunjukkan kenaikan hingga Rp 2.000 per kilogram. Membaiknya harga membuat semua orang bisa tersenyum dan punya optimisme yang sama. Industri sawit tetap sebagai andalan penghidupan keluarga dan berkontribusi positif bagi negara.
Untuk membangun semangat positif dan optimisme, tim redaksi Majalah Sawit Indonesia mengadakan gathering pada 5-6 Januari 2017 di Taman Safari, Jawa Barat. Selama acara, gathering berlangsung santai dan diselingi obrolan ringan. Semua tim redaksi punya semangat sama ingin menjadikan media ini sebagai sarana positif industri sawit di Indonesia.
Di rubrik laporan utama, Majalah Sawit Indonesia mengulas transformasi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang mulai berjalan pertengahan tahun 2016. Perubahan ini dilakukan untuk menata organisasi dan perbaikan produktivitas BUMN perkebunan. Tujuannya jelas untuk menyehatkan kinerja PTPN yang sempat merugi Rp 600 miliar. Elia Massa Manik dengan julukan manajer 1 triliun punya tantangan berat untuk menakhodai PTPN III
Holding yang membawahi 13 PTPN. Di awal tahun ini, Elia dan jajaran direksi sudah menemukan konsep transformasi dan penataan organisasi untuk menjadikan BUMN perkebunan sebagai perusahaan berkelas dunia.
Rubrik Hot Issue mengangkat informasi mengenai perkembangan BPDP Kelapa Sawit dalam membangun industri sawit. Tahun ini, dana yang dipungut BPDP diperkirakan turun menjadi Rp 9 triliun akibat belum stabilnya harga CPO. Kendati demikian, dana pungutan tetap dipakai untuk membangun industri sawit.
Edisi kali ini kami mengharapkan pembaca sawit mendapatkan informasi positif terkait indusutri sawit. Tak lupa, kami ucapkan selamat membaca dan tetap berkarya di tahun 2017.