Traktor Belarus dapat menjadi pilihan perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk mendukung kegiatan perawatan tanaman serta aktivitas lainnya. Berbeda dengan traktor lain, produk ini sangat handal dan tangguh di lapangan. PT Kobexindo Tractors Tbk mendukung produk ini melalui layanan purna jual yang kuat .
Di Indonesia, traktor buatan negara Asia Timur dan Asia Selatan sangat familiar bagi kalangan pengusaha perkebunan. Pada umumnya, traktor jenis ini dipilih dengan alasan kesamaan geografis dan kondisi tanah yang mirip dengan Indonesia. Tetapi, traktor asal Eropa Timur seperti Belarusia patut dipertimbangkan untuk digunaan dalam aktivitas kebun.
PT Kobexindo Tractors Tbk, penyedia unit alat berat terkemuka di Indonesia, melalui anak usahanya PT Belarus Traktor Indonesia memperkenalkan Traktor Belarus besutan Minsk Tractor Works yang berasal dari Belarusia. Pemasaran Traktor Belarus di Indonesia mulai berjalan semenjak 2012. Walaupun demikian, Traktor Belarus sudah lama dikenal di Eropa pada delapan dasawarsa lalu.
Adrian Pratama, Deputy Director Sales Marketing & Product Support PT Belarus Tractor Indonesia menjelaskan bahwa Traktor Belarus salah satu merek traktor terkemuka di dunia yang diproduksi semenjak 1946. Tahun 1995 Belarus traktor merayakan produksi ke 3 juta traktor mereka.
“Mereka telah terbukti memiliki perjalanan yang sangat panjang sebagai produsen traktor pertanian yang handal. Di Indonesia, kami mulai masuk pada 2012,” kata Adrian.
Meskipun berasal dari Eropa yang beriklim dingin, menurut Adrian, traktor ini tetap cocok untuk kegiatan di iklim tropis. Traktor Belarus punya spesifikasi yang cocok di negara beriklim tropis seperti beberapa negara Asia Tenggara seperti antara lain Vietnam, Indonesia, dan Kamboja.
Di kawasan Asia, dikatakan Adrian bahwa pasar terbesar Traktor Belarus adalah Pakistan. Sedangkan di negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Kamboja justru Traktor Belarus sudah lama dikenal. “Tentu dari spesifikasi memang ada yang cocok untuk negara tropis,” kata Adrian.
Traktor Belarus punya varian kelas dari traktor kelas 9 HP sampai 355 HP. Pada awalnya Kobexindo hanya memasarkan traktor di kelas 90 HP. Menurut Adrian strategi ini diambil supaya perusahaan optimal memberikan layanan terbaik dan fokus kepada pelanggan.
“Kita di Kobexindo sejak berdiri strategi kita memang tidak mau terlalu banyak varian, tapi kita bisa memberikan layanan terbaik dan produk yang unggul ke pelanggan. Di satu merek misalnya produk mereka lengkap tapi difokuskan kepada kebutuhan pelanggan,” jelas Adrian.
Menurut Adrian perusahaan memilih Traktor model 90 HP karena traktor model ini cocok bagi multisektor karena dapat diaplikasikan di beragam jenis perkebunan. Di industri sawit misalnya, traktor kelas 90 HP dapat difungsikan sebagai alat transportasi pupuk dan pestisida. Untuk perkebunan jagung, singkong, maupun tebu, traktor kelas 90 HP mampu diaplikasikan sebagai pengolah tanah.
Di kelas 90 HP, Kobexindo menyediakan tipe Belarus 892.2 dengan bobot 4,25 ton. Panjang unit ini 4,1 meter, lebar 1,97 meter, dan tinggi termasuk kabin 2,85 meter.
Adrian menjelaskan kendati Traktor Belarus merek baru namun sudah diterima oleh pelanggan karena performa yang tangguh. Ini dibuktikan dari respon pelanggan mereka yang mengakui keunggulan Traktor Belarus di berbagai medan. Seluruh Traktor Belarus juga dilengkapi dengan ban khusus agro tipe Radial, untuk beban yang lebih tinggi, traksi atas medan yang lebih curam dan lifetime yang panjang.
Menerima respon yang baik dari pelaku perkebunan, Kobexindo juga memperkenalkan model traktor lainnya untuk pasar Indonesia. Semenjak awal tahun ini, sudah ada dua tipe Traktor Belarus yang dijual ke sektor perkebunan. Traktor di kelas 110 HP yaitu Belarus 1025.3 dan kelas 150 HP tipe 1523.3 untuk sektor perkebunan tebu.
Unit Belarus 1025.3 memiliki berat 4,6 ton dan panjang 4,6 meter, lebar 1,97 meter, dan tinggi dengan kabin 2,8 meter. Unit Belarus 1523.3 punya bobot 6,25 ton. Unit ini memiliki panjang 4,7 meter, lebar 2,25 meter, dan tinggi dengan kabin 3 meter.
(Ulasan lebih lengkap silakan baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi 15 September-15 Oktober 2016)