Peranan Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Mengurangi Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi masyarakat internasional termasuk Indonesia. Jumlah penduduk miskin memang telah cenderung turun seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Jumlah penduduk miskin di Indonesia (BPS, 2013) telah turun dari 42,3 juta orang (28,6 persen dari jumlah penduduk tahun 1980) menjadi 28,6 juta orang ( 11,7 persen dari jumlah penduduk tahun 2012). Dari jumlah tersebut, penduduk miskin di pedesaan juga telah turun dari 32,8 juta orang tahun 1980 menjadi 18 juta tahun 2012.
Karakteristik penduduk miskin dikawasan pedesaan Asia (Dixon, 1990) antara lain lahan sempit, kurang gizi, kurang pendidikan pendapatan rendah, terisolasi, dan harapan hidup rendah. Sedangkan untuk penduduk miskin di Indonesia umumnya akses pendidikan dan kesehatan rendah infrastuktur (air minum, transportasi dan listrik) rendah serta sanitasi buruk (World Bank, 2001), pendidikan keterampilan rendah, miskin sumberdaya tergantung pada pertanian subsisten, dan pendapatan rendah (ADB, 2004).
Untuk mengatasi kemiskinan penduduk secara berkelanjutan diperlukan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi pedesaan dimana penduduk miskin berada. Pertumbuhan ekonomi (pendapatan) yang menyasar pada kemiskinan merupakan keharusan dalam kebijakan pembangunan di Indonesia (ADB, 2001). Dengan meningkatnya pendapatan penduduk miskin akan membuka akses penduduk miskin pada pendidikan, kesehatan maupun aspek kesejahteraan yang lebih luas dan lebih berkualitas.
Sumber : GAPKI