JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Wilmar Grup mendukung program stabilisasi harga pangan salah satunya minyak goreng yang dicanangkan Kementerian Perdagangan. Perusahaan akan menggelar operasi pasar minyak goreng yang dibandrol seharga Rp 11 ribu per liter.
“Wilmar sangat menyambut positif berbagai upaya Kementerian Perdagangan untuk menstabilkan harga minyak goreng agar tidak terjadi kenaikan harga. Jika harga naik, kami paham akan berakibat kepada tingginya tingkat inflasi,” kata MP Tumanggor, Komisaris Wilmar Indonesia, di Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Menurut Tumanggor perusahaan dapat memahami keinginan pemerintah menjaga harga minyak goreng apalagi untuk kepentingan rakyat. Itu sebabnya hampir semua industri minyak goreng berkomitmen melaksanakan himbauan Menteri Perdagangan.
Sebagai tindak lanjut, Wilmar Group akan mengadakan operasi pasar minyak goreng yang dimulai 5 April 2017. Kegiatan ini berlangsung di 10 sentra area operasional Wilmar. Jumlah minyak goreng yang akan digelontorkan sekitar 2000 pax per hari di setiap lokasi.
Adapun harga operasi pasar migor sesuai arahan Enggartiasto Lukita Menteri Perdagangan yaitu sebesar Rp 11 ribu per liter.
“Tujuan operasi pasar ini untuk menjaga tidak terjadi kenaikan harga minyak goreng terutama menghadapi Bulan Puasa dan Lebaran,”tambah Tumanggor.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebutkan pihaknya akan mengontrol harga pangan yaitu gula pasir, minyak goreng, dan daging sapi. Mulai 10 April, harga jual gula pasir tidak boleh melampaui Rp 12.500 per kilogram.
Selain itu, minyak goreng dijual maksimal Rp 11 ribu per liter dan daging sapi beku sebesar Rp 80 ribu per kilo. Tak hanya harga, Kementerian Perdagangan menjamin pasokan bahan pangan di seluruh Indonesia