JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Austindo Nusantara Jaya Tbk menyiapkan belanja modal sebesar US$ 63,7 juta atau sekitar Rp 850 miliar. Dana ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik sawit, penanaman lahan baru, infrastruktur, dan penyiapan mesin edamame.
“Belanja modal tahun ini sama seperti tahun lalu,” kata Lucas Kurniawan, Direktur PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, dalam public expose di Jakarta,Rabu (5/4/2017).
Menurut Lucas, sebagian besar belanja modal US$ 26 juta dipakai untuk program penanaman kelapa sawit di Papua dan Sumatera Selatan. Selain itu, dana sebesar USS 21 juta disiapkan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 30-45 ton TBS per jam di Papua.
“Dana pembangunan pabrik sawit di Papua telah dikeluarkan tahun ini US$ 11,3 juta dan berlanjut tahun depan sekitar USS 9,7 juta pada 2018,” jelas Lucas.
Pabrik sawit diperkirakan bisa selesai pada Desember 2019 karena saat ini masih dalam tahapan. Rencana lain di Papua, perusahaan akan membangun pabrik tepung Sagu alami di Papua dengan kapasitas 1.250 ton per bulan. Nilai investasi pabrik tersebut sebesar US$ 3,5 juta, sementara tahun ini akan diserap sekitar Rp 12,5 miliar.
Sisa belanja modal dipakai pula untuk investasi infrastruktur perseroan sekitar US$ 25 juta. Sumber pendanaan belanja modal kombinasi kas internal dan pinjaman perbankan.
Pada 31 Desember 2016, emiten berkode ANJT ini mendapatkan fasilitas pinjaman perbankansebesar US$ 240,6 juta yang terdiri dari fasilitas pinjaman bank jangka pendek sejumlah US$ 50,6 juta dan pinjaman bank jangka panjang US$ 190 juta. Fasilitas pinjaman bank jangka panjang dipakai untuk pembiayaan proyek di Papua, pembangunan PKS di Kalimantan Barat serta rencana investasi di pemrosesan edamame. Saldo pinjaman bank pada akhir 2016 US$ berjumlah 130,8 juta