Kerusakan pada alat berat di perkebunan sawit akan berdampak besar kepada perusahaan apabila lambat penanganannya. Yang menjadi masalah, pemeriksaan kerusakan alat berat memakan waktu karena sebelumnya harus memanggil mekanik untuk mencari tahu sumber kerusakan. Akibatnya banyak waktu yang terbuang dan merugikan pengguna.
CV Midia Tekindo adalah distributor resmi TEXA di Indonesia, produk ini berfungsi sebagai alat diagnostik kendaraan dan alat berat. TEXA diproduksi oleh TEXA S.p.A, perusahaan diagnostic specialist yang bermarkas di Treviso Italia. Perusahaan Italia ini menyediakan multi-brand diagnostic solutions untuk 5 sektor berbeda yaitu motor, mobil, bus & truk, off-highway (construction, agriculture & industrial engine) hingga marine. Setiap sektor menawarkan unrivalled coverage bagi setiap merk dan model kendaraan dari Eropa, Asia hingga Amerika yang dikembangkan oleh Team TEXA di seluruh dunia.
Muhammad Idam, Marketing Director CV Midia Tekindo, mengatakan seluruh kendaraan bermotor termasuk alat berat yang sudah mengaplikasikan sistem injeksi dan komputerisasi dapat di diagnosa menggunakan Diagnostics Tools TEXA. Selama bertahun-tahun, reputasi TEXA sudah dikenal bagus kualitas dan kehandalan produknya. Buktinya, sudah digunakan oleh merek motor besar seperti Ducati, MV Agusta, Benelli, Keeway dan SYM Italy.
“Untuk alat berat sendiri TEXA merupakan satu-satunya perusahaan otomotif di dunia yang secara kontinyu mengembangkan alat diagnostik yang cocok untuk semua merek dan model alat berat baik pertanian, konstruksi, dan mesin industri,” jelasnya. Barulah tahun 2013, alat ini masuk ke pasar otomotif di Indonesia.
Untuk industri sawit, TEXA dapat menopang perawatan alat berat yang digunakan di perkebunan. Dalam alat ini sudah terekam data analisis berbagai macam merek alat berat dan jenisnya. TEXA dapat menganalisa truk dan jenis alat berat seperti seperti excavator, traktor, wheel loader, dan backhoe loader. Selain itu, sudah ada data merek besar antara lain seperti CAT, Kobelco,New Holland, Komatsu, Hitachi, Mitsubishi, dan Hino. Total keseluruhan terdapat 55 merek alat berat, dan 52 merek truk dengan beragam varian yang dapat didiagnosa dengan TEXA.
Perangkat Texa ini dibagi menjadi 2 perangkat penting yaitu navigator dan software IDC4. Navigator yang berfungsi sebagai perangkat yang akan berkomunikasi dengan kendaraan bermotor setelah tersambung oleh diagnostik port yang sudah ada di masing-masing kendaraan. Data komunikasi dengan kendaraan akan diterjemahkan dan dikoneksikan melalui wireless atau bluetooth kepada perangkat lunak IDC 4 yang dapat diinstal ke laptop maupun PC.
Menurut Muhammad Idam, Sofware IDC4 sebagai salah satu perangkat utama dari alat ini bukan hanya mampu berkomunikasi dengan Electronic Control Unit (ECU) kendaraan. Tapi dapat menerjemahkan kesalahan dan membaca parameter data, maupun sekadar melakukan kalibrasi dan setting kendaraan. Dukungan lainnya, di software ini juga telah disediakan database teknis seperti wiring diagram, system data sheet, detail komponen, data sheet, dan teknikal bulletin yang sangat berguna bagi teknisi dalam melakukan perawatan maupun perbaikan alat berat.
Wahyu Seto, Marketing Manager CV Midia Tekindo, menambahkan sebagai contoh di traktor yang sudah tertanam sistem komputerisasi untuk menyetel turun naiknya hidrolik, pengapian di mesin, dan konsumsi bahan bakar maka TEXA dapat melakukan penyetelan langsung secara komputerisasi tanpa harus membongkar part mekanikalnya.
TEXA juga menyediakan komputer tablet bernama Axone 4 yang berfungsinya sebagai perangkat keras tempat instalasi software IDC 4 TEXA. Namun pengguna TEXA dapat pula menginstal software tersebut di laptop atau PC. “Disarankan laptop yang digunakan sesuai dengan kegiatan di luar lapangan misalkan saja tahan banting dan tahan air sehingga cocok untuk sektor perkebunan dan pertambangan,” paparnya.
IDC 4 memiliki beberapa pilihan modul sesuai kebutuhan seperti motor, mobil, truk, alat berat, dan kapal pesiar. Sedangkan untuk navigator, model navigator TXT merupakan yang terlengkap untuk mengakomodir semual jenis kendaraan tersebut dan satu-satunya yang mampu digunakan pada alat berat.
“Software IDC4 Off-Highway secara kontinyu dikembangkan berdasarkan feedback dari teknisi, untuk memenuhi kebutuhan perangkat autodiagnostik yang akurat dan memiliki dokumen teknik yang selalu up to date,” kata Muhammad Idam.
CV Midia Tekindo membanderol TEXA seharga Rp 60 juta-80 jutaan untuk satu paket terdiri perangkat lunak IDC 4 dengan modul alat berat, Navigator TXT, dan kabel port yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dari merek alat berat yang dimiliki.
“Harga ini berupa kisaran karena tergantung customer mau beli berapa kabel diagnostik karena tiap merek memiliki kabel yang berbeda, baru mobil saja yang punya konektor diagnostik yang universal. Semakin banyak merek yang dipunya makin banyak jenis kabelnya. Namun, untuk perangkat lunak IDC4 sudah dilengkapi dengan menu untuk semua merk alat berat,” ujar Muhammad Idam.
Dia menambahkan harga ini sebanding dengan kemudahan yang diperoleh pengguna TEXA. Dapat dibandingkan, kalau pengguna alat berat harus mendatangkan teknisi dari setiap merek untuk melakukan service, troubleshooting. Maka, biaya yang dikeluarkan semakin besar pula.
“TEXA membantu pengguna kendaraan bermotor dan alat berat untuk mengambil langkah cepat dalam perbaikan. Misalkan, harus ada suku cadang yang diganti pelanggan tinggal pesan tanpa menunggu teknisi datang,” lanjut Muhammad Idam.
CV Midia Tekindo telah menjual 20 unit produk. Tahun ini, target penjualan diharapkan dapat mencapai 40-50 unit. Supaya dapat diterima konsumen, CV Midia Tekindo akan bekerjasama dengan TEXA untuk alih bahasa software IDC4 TEXA ke Bahasa Indonesia. “Rencananya pertengahan tahun ini kita kerjasama untuk terjemahkan sistem ke bahasa Indonesia untuk menggaet pasar di sini dan juga memudahkan teknisi dalam mengoprasikan alat ini,” ungkap Muhammad Idam.
Untuk memperkuat layanan, CV Midia Tekindo menyediakan fasilitas training aplikasi TEXA kepada penggunanya. Ditambah dengan garansi internasional dua tahun untuk pembelian TEXA. Pihaknya, kata Wahyu Seto, bersedia memberikan demo produk gratis kepada calon pembeli yang tertarik menggunakan TEXA. “Harus disadari TEXA masih produk baru di Indonesia. Untuk itu, sosialisasi dan promosi kepada pasar terus dilakukan, “pungkas Wahyu. (Anggar Septiadi)