Gliserol ini punya nilai ekonomis tinggi lantaran salah satu fungsinya adalah sebagai bahan dasar peledak. “Biaya yang kita butuhkan untuk menghasilkan seliter biodiesel antara Rp. 2.000 – Rp. 3.000. Angka ini diluar harga satu liter CPO,” ujarnya. Di pabrik mini yang ada dibelakang perkantoran PPKS tadi, ada sederet teka-teki yang dibikin untuk menghasilkan biodiesel ini.
Sederhannya, ada dua tanki yang dijadikan pencampuran antara CPO murni dan bahan kimia lain. Dari tanki itu kemudian disalurkan ke tanki pembilas. Dari tanki pembilas ke tanki pengering air. Sebab biodiesel tak boleh ada air. Sebab biodisel tidak boleh ada air. Begitu cara kerja sederhananya.
Nah, Kalau kemudian pemerintah berniat memproduksi B50 secara masal kata Ansori, maka CPO yang dibutuhkan pertahun mencapai 15 juta ton. “Perhitungan ini kita bikin berdasarkan kebutuhan B20 yang rata-rata 6 juta ton pertahun. Secara kesediaan bahan baku, sebenarnya kita sangat aman,” katanya.
Penulis : Abdul Aziz