JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Volume ekspor sawit dan produk turunannya di Pelabuhan Dumai dan Belawa, pelabuhan ekspor di Indonesia, meningkat 8,4% menjadi 8,025 Juta ton sepanjang 2019.
Sementara itu, sepanjang 2018 volume ekspor di kedua pelabuhan sebanyak 7,39 juta ton. Data ini merujuk catatan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1.
Pelindo 1 mencatat sepanjang 2019, Pelabuhan Belawan melakukan ekspor CPO dan turunannya sebanyak 3.273.978 ton tumbuh 12,60 persen dibandingkan dengan 2018 yang sejumlah 2.907.383 ton. Komoditi CPO dan turunannya ini diekspor menuju negara-negara di Asia Selatan seperti Pakistan dan India serta ada juga yang diekspor ke Belanda.
Di Pelabuhan Dumai, ekspor CPO dan turunannya sebanyak 4.751.701 ton selama tahun 2019. Ada kenaikan 5,77 persen dibandingkan tahun 2018 yang sebanyak 4.492.454 ton. Ekspor ditujukan ke negara lain seperti India, China, Jepang, dan penjuru Eropa.
Senior Vice Presiden Sekretariat Perusahaan Pelindo 1, M Eriansyah dalam keterangannya menjelaskan bahwa layanan terminal curah cair sangat prospektif dengan potensi ekspor komoditas Crude Palm Oil (CPO) yang terus meningkat karena CPO menjadi salah satu kontributor utama terhadap kinerja ekspor nasional.
Untuk mendukung ekspor, Pelindo 1 akan mengoptimalkan seluruh layanan bisnis dalam pengelolaan pelabuhan, salah satunya dalam mengoperasikan terminal curah cair di pelabuhan khususnya melalui dua pelabuhan besarnya yakni Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Dumai.
Data GAPKI menunjukkan ekspor minyak sawit Indonesia terdiri (CPO dan turunannya) sepanjang 2019 mencapai 36,17 juta ton. Ada pertumbuhan 4,2% dari capaian pada periode sama tahun lalu yang mencapai 34,70 juta ton.