PT Foresta Transtek memperkenalkan unit transportasi yang berfungsi mengangkut hasil panen sawit. Unit bernama Komodo ini punya kemampuan membawa buah sawit sampai 1,5 ton.
Tidak mudah bagi perusahaan kelapa sawit membawa hasil panen di lahan basah dan berbukit. Unit alat berat maupun All Terain Vehicle (ATV) belum tentu bisa diandalkan sebagai alat tranportasi panen. Sebagai solusinya, PT Foresta Transtek memperkenalkan unit transportasi panen dengan nama Komodo.
Denny Hanifah, Marketing Manager PT Foresta Transtek, menjelaskan unit ini diluncurkan untuk menjawab persoalan geografis Indonesia yang memiliki lahan berbukit dan basah. Unit ini mulai diproduksi massal 2014. Dalam kurun waktu dua tahun, populasi Komodo di seluruh Indonesia mencapai 80 unit.
“Unit ini kami bawa ke Indonsia untuk memenuhi kebutuhan pelaku industri sawit. Kami ingin membantu kegiatan pengangkutan buah sawit di perkebunan dengan medan sulit,” kata Denny.
Penggunaan nama Komodo sesuai kemampuan unit ini yang bertenaga kuat dan besar. Selanjutnya, dia menceritkan ian mengungkapkan rahasia di balik keunggulan produk Komodo kepada reporter Sawit Indonesia. Ibarat Komodo, alat ini ditopang teknologi mesin Yanmar TRS 190 R Water Cooled Diesel Engine. Kemampuan mesin ini berkekuatan 13,2 Kw atau 19 House Power (HP).
Berbicara kemampuan pengangkutan buah sawit, unit kendaraan jenis ATV ini mampu mengangkut beban sebanyak 1.500 kilogram. Walaupun, dalam kegiatan sehari-hari pengguna unit transportasi Komodo bisa membawa muatan melebihi kapasitas yang tersedia.
“Desain awal Komodo dapat mengankut muatan buah sawit 1.500 kg. Tapi, masyarakat kita memakainya sampai memuat 2 ton atau 2.000 kg,” ujar Denny yang telah bergelut 20 tahun lebih di dunia alat berat.
Komodo ditunjang empat roda penggerak (wheel drive) berbahan ban tipe LGP (Low Ground Pressure ) yang membantu unit bergerak di lahan basah. “Sebutannya floating, berhubung di kebun ada yang tanahnya keras dan bergambut maka kita kasih ban floating seperti ini, “ terangnya.
Unit ini dibandrol USD 14.500 USD dilengkapi pula dengan stir tipe articulated. Yakni tipe patah pinggang sehingga lebih lincah di segala medan. Komodo mudah bergerak dapat berpindah serta berjalan kembali karena tidak statis. Ini keunggulan Komodo daripada model ATV lainnya yang memakai stir tipe rigid sehingga tidak bisa bergerak di lahan becek.
“Kalau setir rigid yang bergerak hanya setirnya dan badannya diam . Sedangkan keunggulan patah pinggang bisa berpindah tempat dan bergerak seperti gerakan ular,” jelasnya.
Selanjutnya, Foresta Transtek mendesain Komodo untuk dua kursi yaitu operator dan pemanen. Dengan begitu, unit ini dapat membawa dua orang sekali berjalan. Satu kursi untuk pengemudi dan kursi lain dipakai tenaga pemanen.
Adapun soal kecepatan, kata Denny, unit ini memiliki kecepatan maksimal sampai 14 km per jam. Tersedia transmisi dan perseneling dengan dua kecepatan tinggi, dua kecepatan rendah dan satu mundur kecepatan tinggi dan satu kecepatan mundur rendah.
Komodo dilengkapi teknologi pendingin mesin jenis Water Cooled yang membuat temperatur menjadi konstan. Forest Transtek menyadari betul bahwa pendingin air lebih ampuh untuk menjaga suhu sehingga menghindari kerusakan pada mesin Komodo. (Ferrika)
(Selengkapnya Majalah SAWIT INDONESIA Edisi 15 Maret-15 April 2016)