PT Bina Sawit Makmur optimis penjualan benih sawitnya tidak akan merosot tajam. Pasalnya, sudah ada 9 varietas benih sawit: 6 varietas DxP Sriwijaya dan 3 varietas DxP Sriwijaya Semiklon, yang dihasilkan perusahaan. Kian mempermudah konsumen dalam pemilihan benih sesuai kebutuhan.
Sebagai produsen benih sawit yang berpengalaman lebih dari 10 tahun, PT Bina Sawit Makmur – anak usaha PT Sampoerna Agro Tbk – punya kiat khusus untuk menjaga konsumen tetap memilih produk benih sawit DxP Sriwijaya. Walaupun semenjak tahun dua tahun lalu, permintaan benih sawit cenderung mengalami penurunan permintaan.
Tony Teh, Head of Seed Commercial PT Sampoerna Agro Tbk, menjelaskan ada empat faktor yang menjadi hambatan penjualan benih sawi pada tahun ini. Pertama, masih terjadi ketidakpastian harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di pasar global.
Kedua, kata Tony, perluasan lahan sawit tidak lagi ekspansif seperti beberapa tahun lalu. Ini disebabkan kebijakan moratorium di seluruh Indonesia. “Dengan berkurangnya pembukaan lahan maka bisnis kecambah mendapatkan tantangan yang signifikan,” ujarnya.
Faktor ketiga adalah pengaruh gejala El nino yang menyebabkan musim kering ektrem dan berlangsung lama pada tahun lalu. Sehingga perubahan iklim ini sulit untuk diprediksi.
Lalu faktor terakhir, menurut Tony, semakin bertambahnya produsen benih sawit dari tahun ke tahun. “Adanya produsen baru dalam bisnis ini juga menjadi tantangan yang menarik. Dari yang jumlah 10 pemain (produsen) yang diperkirakan akan bertambah menjadi 15,” kata Tony.
Lalu bagaimana strategi perusahaan menjaga penjualan tetap tumbuh? Tony Teh mengungkapkan perusahaan punya strategi khusus supaya mampu bertahan di saat permintaan benih lesu. Strategi utama adalah Bina Sawit Makmur punya varietas benih sawit yang beragam sesuai kebutuhan dan kondisi lahan. PT Bina Sawit Makmur memiliki enam varietas benih sawit mulai dari DxP Sriwijaya1 sampai DxP Sriwijaya 6. Ditambah lagi dengan tiga varietas benih semi klon dengan merek DxP Sriwijaya Semiklon yang diluncurkan pada tahun lalu.
Setiap benih punya keunggulan masing-masing seperti produktivitas, aspek kerapatan, kesesuaian lahan, dan pertumbuhan tinggi tanaman. Sebagai contoh DxP Sriwijaya 2,3, dan 5 dapat digunakan di lahan berbukit. Sementara DxP 4 dan 6 punya keunggulan menghasilkan tandan besar dan rendemen tinggi.
Untuk varietas benih sawit DxP Semi Klon menawarkan keunggulan produktivitas TBS dan rendeman minyak bisa lebih tinggi 10%-15% dari material genetik terbaik yang dimiliki sekarang. Selain itu, performa tanaman relatif – seragam karena satu tetua berasal dari kultur jaringan yang memang diperbanyak secara vegetatif dan seragam.
“Urusan produk, kita punya opsi yang banyak. Ibarat pusat perbelanjaan, Bina Sawit Makmur (Sampoerna) lebih siap karena menyediakan banyak pilihan. Kita punya yang perusahaan lain tidak miliki,” ujar TonyTeh .
Kepada konsumen, perusahaan memberikan jaminan layanan purna jual produk. Untuk menghindari adanya manipulasi produk saat pengantaran, perusahaan merancang produk dengan kemasan khusus dan prosedur ketat.
(Selengkapnya Majalah SAWIT INDONESIA Edisi 15 Maret-15 April 2016)