• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Saturday, 27 May 2023
Trending
  • Astra Agro Penuhi Hak Pekerja Perempuan, Raih Penghargaan dari HerStory
  • Dr. Rino: Kemitraan Petani-Perusahaan Resolusi Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan
  • Kementan Awasi Pelaksanaan Kemitraan Perusahan-Petani
  • KPPU Putuskan 27 Produsen Minyak Goreng Tidak Terbukti Kartel Harga
  • EBT Kian Diminati Masyarakat
  • Astra Agro Lestari Dianugerahi Penghargaan Indonesia CSR Brand Equity Awards 2023
  • Perpres No.66/2018 Dana Sawit Digunakan Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel
  • Penerimaan APBN Tumbuh 17,3% Dibandingkan Periode Yang Sama
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Suplemen Tanaman Plus Penyubur Tanah
Sajian Utama

Suplemen Tanaman Plus Penyubur Tanah

By RedaksiAugust 30, 20144 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Bagi tanaman kelapa sawit yang berada di lahan marjinal, kondisi tanah yang kurang bagus mengakibatkan pohon tidak dapat menyerap pupuk secara optimal. Dampaknya, hasil panen buah sawit tak sesuai dengan estimasi  perusahaan. Untuk  itu, tanaman butuh suplemen yang berfungsi membantu penyerapan unsur hara di dalam pupuk. 

Keterbatasan lahan menjadi kendala utama bagi  pengembangan perkebunan kelapa sawit untuk tahun-tahun mendatang. Bagi pelaku usaha mendapatkan calon  lokasi perkebunan yang bertipe S-2 sangatlah  sulit, itu sebabnya lahan yang bertipe S-3 dengan tekstur pasir dan  tanah lempung  menjadi pilihan. Umumnya,  lahan  tipe S-3 dapat dijumpai di Kalimantan dan Sulawesi. 

Rijono Heru Setijawan, General Manager Marketing and R&D PT Visi Karya Agritama, mengatakan tanaman kelapa sawit yang berada di lahan yang miring dan tanah berpasir perlu perlakuan khusus supaya produksi buah sawitnya tidak mengecewakan. Salah satu caranya,  memperbaiki  kelembaban dan kesuburan tanah. 

PT Visi Karya Agritama telah mengeluarkan produk Humic Plus Fertitani sebagai suplemen yang membantu pertumbuhan tanaman  dan memperbaiki struktur  tanah (fisik, kimia  dan biologi). Produk ini telah dirilis semenjak 2009.

Humic Plus Fertitani diekstrak dari deposit alami bahan organik yaitu leonardite yang telah mengalami proses geologi dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, produk ini diperkaya unsur hara makro, unsur-unsur hara mikro, hormon-hormon pertumbuhan, dan mikroba-mikroba penting tanah.

Baca juga :   Dr. Rino: Kemitraan Petani-Perusahaan Resolusi Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan

Dalam produk Humic Plus Fertitani, terdapat kandungan utama berupa humic acid.  Sebagai informasi humic acid ini merupakan komponen utama dari humus sebagai  hasil akhir proses dekomposisi bahan organik yang mempunyai berat molekul tinggi, warna hitam kecoklatan, dan terkandung muatan negatif yang dipengaruhi pH. Dengan muatan negatifnya ini, humic acid dapat mengikat kation logam seperti Fe, sehingga meminimalisir kegiatan logam di dalam tanah.

Rusli Hamdani, Agronomis PT Visi Karya Agritama menyatakan humic acid ini cocok digunakan pada lahan marjinal karena memperbaiki sifat fisik tanah dan merubah komposisi tanah menjadi media tumbuh yang memiliki unsur hara cukup. Humic acid ini  memang substansi humus yaitu bahan organik yang sudah stabil untuk  membantu kesuburan tanah.  

Dalam Humic Plus Fertitani, terdapat kandungan fulfic acid yang justru dominan, dimana zat ini dapat membantu pupuk menembus dinding sel atau jaringan tanaman. Humic acid dan fulfic acid mempunyai kapasitas tukar kation atau KTK (± 200 me/100 g) yang lebih tinggi dibanding dengan KTK tanah (5-30 me/100 g). Rijono Heru Setijawan menjelaskan KTK ini ibarat tangan yang mengikat pupuk dan air sehingga efisiensi penggunaan pupuk dapat ditingkatkan dan kehilangan pupuk dapat diminimalisir. Tingginya KTK yang terdapat dalam suplemen ini juga meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air sehingga kelembaban tanah meningkat dan membantu tanaman untuk bertahan dalam kondisi lahan yang kering. 

Baca juga :   Penurunan Indeks K Riau, Pertanda Ambruknya Barometer Sawit di Indonesia?

“Humic acid dan fulfic acid ini dapat mengikat air lebih dari 20 kali beratnya sendiri atau lebih yang mempertahankan kelembaban tanah supaya tanah tidak terlalu kering. Kondisi tanah yang lembab akan memungkinkan kehidupan mikroba tanah yang lebih bagus,” kata dia

Dia mengatakan humic plus ini diperkaya dengan mikroba tanah penambat Nitrogen (salah satunya dari  jenis Azotobacter sp.) yang dapat membantu pengikatan nitrogen dari udara yang terdapat dalam pori-pori tanah. 

Komposisi dalam Humic Plus  Fertitani antara lain humic substance +/- 9%, pH +/- 8, N < 2%, P2O5 < 2%, K2O < 2%, B2O3 < 500 ppm, Cu < 500 ppm, Zn < 500  ppm, hormon pertumbuhan < 5000 ppm dan unsur lainnya.

Rijono menambahkan kandungan lain dari produk ini terdapat pula bakteri (salah satunya dari jenis Bacillus sp.) yang dapat mengeluarkan cairan untuk melepaskan ikatan fosfor dan kalium di dalam tanah sehingga ketersediaan unsur hara fosfor dan kalium meningkat bagi tanaman.  Ada pula unsur mikro lain seperti  boron (B), tembaga (Cu), dan Zinc (Zn). Boron mencegah kegagalan dari  transisi dari bunga ke buah sehingga kerontokan bunga sawit dapat dicegah dan pembentukan buah sawit  lebih tinggi. Tembaga dan Zinc itu membantu titik pertumbuhan daun dan kelapa sawit. 

Baca juga :   Dukung Pemerintah, Industri Sawit Berkomitmen Program Net Zero Emission

Hormon pertumbuhan, lanjut Rijono, juga diberikan (seperti auksin dan giberelin) sehingga tanaman bisa tumbuh lebih cepat lagi.  “Dengan ditambahnya unsur  mikro Cu & Zn dapat mendorong  pertumbuhan tanaman lebih bagus lagi,” kata dia.

Rusli Hamdani,  menjelaskan sebagai  suplemen  tambahan dari pupuk, maka aplikasi Humic Plus Fertitani dilakukan segera setelah  tanaman mendapatkan pupuk. Rentang waktunya lebih baik seminggu untuk menghindari  dampak yang seolah-olah negatif terhadap pertumbuhan pohon. 

Ditambahkan kembali, dosis Humic Plus Fertitani untuk kelapa sawit sebanyak 100 ml per pohon per tahun dianggap efektif. Cara pemakaian produk ini dapat diencerkan yakni  satu liter Humic Plus Fertitani berbanding sembilan (atau lebih) liter air bersih. Selanjutnya, produk ini dapat disiramkan di permukaan tanah di sekeliling perakaran tanaman di bawah tajuk daun tanaman. 

“Setelah menggunakan suplemen ini, produksi  buah sawit dapat naik setidak-tidaknya +/- 20%,” kata dia.

Tercatat sudah  ada beberapa  perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menggunakan produk ini antara lain PTPN XIII di Kalimantan Barat  dan Kalimantan Selatan, PT Kebun Citra Asri, dan PT Surya Jorong. 

Perluasan lahan kelapa sawit yang mengarah  kepada Indonesia Timur seperti Kalimantan dan Sulawesi, akan menghadapi kendala karena  lahan  disana bertipe tanah marjinal. (am)

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Astra Agro Penuhi Hak Pekerja Perempuan, Raih Penghargaan dari HerStory

31 mins ago Berita Terbaru

Dr. Rino: Kemitraan Petani-Perusahaan Resolusi Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan

1 hour ago Berita Terbaru

Kementan Awasi Pelaksanaan Kemitraan Perusahan-Petani

2 hours ago Berita Terbaru

KPPU Putuskan 27 Produsen Minyak Goreng Tidak Terbukti Kartel Harga

11 hours ago Berita Terbaru

Astaga, Harga TBS Provinsi Jambi Makin Turun Menjadi Rp2.203,42/Kg

1 day ago Berita Terbaru

Dukung Pemerintah, Industri Sawit Berkomitmen Program Net Zero Emission

2 days ago Berita Terbaru

Penurunan Indeks K Riau, Pertanda Ambruknya Barometer Sawit di Indonesia?

4 days ago Berita Terbaru

Kepala Bappebti Optimis Bursa Sawit Diluncurkan Juni

6 days ago Berita Terbaru

Gawat! Harga TBS Makin Anjlok, APKASINDO Sampaikan 5 Tuntutan Penyelamatan

1 week ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Majalah Sawit Indonesia, Edisi 138, Agar Sawit Tetap Bersama UKM

Edisi Terbaru 1 month ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 2 months ago1 Min Read
Latest Post

Astra Agro Penuhi Hak Pekerja Perempuan, Raih Penghargaan dari HerStory

31 mins ago

Dr. Rino: Kemitraan Petani-Perusahaan Resolusi Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan

1 hour ago

Kementan Awasi Pelaksanaan Kemitraan Perusahan-Petani

2 hours ago

KPPU Putuskan 27 Produsen Minyak Goreng Tidak Terbukti Kartel Harga

11 hours ago

EBT Kian Diminati Masyarakat

1 day ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.