PT Thermax International Indonesia siap mendukung kebutuhan pelaku industri di Indonesia. Lini bisnis perusahaan sesuai dengan kebutuhan sektor industri mulai dari pembangkit listrik, pengolahan air, chemical, dan boiler.
Sektor industri berbasis manufaktur, energi, dan pertanian menjadi tumpuan Indonesia sebagai penggerak roda perekonomian pada tahun depan. Tingginya minat investasi di sektor industri semakin terbuka dengan paket kebijakan ekonomi yang bersifat deregulasi dan ramah investor. Peluang ini dibaca dengan baik oleh Thermax Global, perusahaan engeering berskala dunia, yang menawarkan solusi dan sistem penunjang kebutuhan industri.
Di Indonesia Thermax Global melalui PT Thermax International Indonesia punya portofolio produk dan layanan sangat beragam mulai dari boiler, chemical, water&waste management, EPC Power Plant, solar, sistem pemanas, air pollution control, absorption cooling, dan specialised services. Raja Siadari, Area Sales Manager wilayah Kalimantan dan Sulawesi PT Thermax International Indonesia, mengatakan produk boiler Thermax sudah dikenal pelaku industri sawit dari tahun 1995.
“Tapi kalau dulu jualan boiler pakai agen. Sekarang kami yang memasarkan langsung di Indonesia,” ujarnya.
PT Thermax International Indonesia memasarkan produk dari yang berkapasitas uap 500 kilogram sampai 300 ton per jam. Rata-rata industri sawit menggunakan boiler berkapasitas 25-45 ton per jam. Boiler punya peranan vital sebagai sumber tenaga dan sumber uap yang menggerakkan kegiatan pabrik sawit.
Boiler yang dipasarkan Thermax mengikuti trend ramah lingkungan di industri sawit. Sumber bahan tenaga boiler berasal dari kernel, wood dan limbah padat sawit. Raja Siadari menyebutkan nilai tambah boilernya karena punya banyak pilihan kapasitas mulai dari yang kecil sampai besar. “Pilihan ini yang membuat kami berbeda dengan boiler merek lain,” ujarnya.
Selain itu, PT Thermax International Indonesia menunjukkan komitmen dan keseriusannya melalui pembangunan pabrik di Indonesia. Dengan adanya pabrik ini, kata Raja, kualitas produk buatan Thermax tetap terjaga sesuai ekspektasi konsumen. Nantinya, pabrik ini fokus kepada lini bisnis boiler, water treatment, dan chemical.
Pabrik di Indonesia adalah pabrik yang ke-12 seluas 10 hektare yang berlokasi di Cilegon. Sebelumnya, kata Raja Siadari, sudah ada 11 pabrik lain di seluruh dunia yaitu, 7 pabrik di india, satu pabrik di Tiongkok, 2 pabrik di Denmark, dan 1 pabrik di Jerman.
Pertimbangan membuka pabrik di Indonesia karena kawasan Asia Tenggara masih punya peluang besar dari aspek pertumbuhan ekonomi. Raja menuturkan pabrik di Indonesia akan memenuhi kebutuhan industri di Indonesia, Thailand, dan Filipina. “Kami lihat Indonesia dapat menjadi hub di Asia Tenggara sebab banyak pabrik sawit dan refineri yang akan dibangun,” jelasnya.
(Selengkapnya baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi 15 November-15 Desember 2015)