JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk terus melanjutkan strategi akuisisi perusahaan perkebunan sawit lain pada 2016, dengan tujuan meningkatkan produksi dan perluasan area tertanam. Manajemen perusahaan optimis strategi akuisisi mampu meningkatkan sinergi operasional dan kinerja perseroan, sekaligus memperkokoh eksistensi SSMS di antara perusahaan perkebunan nasional.
“Iya, benar. Kami akan melanjutkan akusisi. Manajemen sudah berkomitmen untuk menerapkan strategi akuisisi perkebunan sawit yang sudah tertanam dan berusia muda. Lokasi yang kami pilih di sekitar propinsi Kalimantan Tengah untuk memenuhi landbank yang berkurang,” kata Direktur Keuangan SSMS, Harry M. Nadir kepada wartawan melalui siaran pers nya di Jakarta, Minggu (10/1).
Harry Nadir melanjutkan capital structure (struktur permodalan) perseroan masih cukup baik untuk meningkatkan atau menambah luas lahan perkebunan sawit melalui strategi akuisisi.
Pada 2015, emiten berkode SSMS menjalankan aksi korporasi melalui akuisisi beberapa perkebunan kelapa sawit yaitu PT Menteng Kencana Mas (MKM) dan PT Mirza Pratama Putra (MPP). Pasca akuisisi dua perusahaan tersebut, menambah area tertanam seluas 26.800 Ha. “Sehingga luas lahan tertanam SSMS 66.693 hektare. Sementara itu, total lahan kami mencapai 99.618 hektare,” kata Harry Nadir.
PT MKM dan PT MPP berlokasi di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Nanga Bulik, Kalimantan Tengah. Dalam lahan perkebunan PT MKM dan PT MPP ini juga sudah terdapat program plasma yang bermanfaat langsung kepada masyarakat sekitar.
Selain itu, di tahun yang sama, SSMS juga melakukan aksi korporasi yaitu dengan melepas dua anak perusahaan PT Sawit Mandiri Lestari (SML) dan PT Ahmad Saleh Perkasa (ASP). Dengan pertimbangan adalah lahan dari kedua perusahaan tersebut yang masih harus memenuhi persyaratan yang diperlukan dalam pembukaan lahan perkebunan baru. Pengurusan persyaratan lahan yang berlarut – larut ini menyebabkan target perusahaan menjadi agak sulit tercapai sesuai yang ditetapkan dalam business plan perseroan.
Harry mengatakan akuisisi PT MKM dan PT MPP selain efektif untuk mengkonsolidasikan semua perkebunan sawit milik SSMS, juga diharapkan meningkatkan potensi produksi dan meningkatkan sinergi operasional Perseroan, dan juga memperkokoh eksistensi SSMS di antara perusahaan perkebunan nasional.
Ditambahkan Harry perkebunan yang baru tersebut selain sudah tertanam seluas 7.307 hektare juga masih ada landbank yang dapat ditanam dengan persyaratan penanaman perkebunan yang dapat dipenuhi mengingat sudah dilakukan penanaman sebelumnya.
“Dengan pelepasan kedua perusahaan ini, landbank SSMS menjadi berkurang, akan tetapi jumlah kebun tertanam juga meningkat dan diharapkan meningkatkan produksi perusahaan kedepan mengingat kebun – kebun tersebut sebagian besar masih dalam usia kurang dari 5 tahun,” tambah Harry Nadir.