TANAH LAUT, SAWIT INDONESIA– Sinar Mas Agribusiness and Food bermitra dengan masyarakat setempat melalui penanaman jagung sebagai tanaman sela. Budidaya jagung dapat menambah pendapatan pekebun selama tanaman pokok kelapa sawit belum menghasilkan di awal-awal tahun serta mendukung pemerintah dalam mendorong ketahanan pangan untuk masyarakat sekitar.
CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel), Suryanto Bun mengatakan Sinar Mas turut andil dalam mendukung program pemerintah untuk swasembada pangan khususnya jagung. Upaya ini dilakukan dengan pemanfaatan lahan-lahan petani yang kurang maksimal di wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat yang mencapai hingga 200 Ha.
“Selain mendukung program swasembada jagung, diharapkan program ini diharapkan dapat menambah pendapatan bagi para petani,”kata Suryanto, dalam siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (1 Maret 2018).
Pada kesempatan hari ini, Dr.Ir. Musrizal, MSc Direktur Pupuk dan Pestisida, Ditjen Sarana dan Prasarana Kementan, Drh. Suparmi, MSi Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan bersama dengan Sinar mas Agribusiness and Food (PT SMART Tbk.) dan Kelompok Tani mitra perusahaan dari Koperasi Cahya melaksanakan panen perdana jagung di Desa Kandangan Lama, Kecamatan Panyipatan. Sebelumnya, pada hari Kamis (22 Februari 2018) dilakukan panen perdana jagung di Kutai Timur, Kalimantan Timur juga berlangsung dengan dihadiri Direktur Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian Bambang, Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Musdhalifah Machmud, Direktur Tanaman Tahunan Kementrian Pertanian Irmijati Nurbahar, Direktur Utama Sinar Mas Agribusiness and Food Daud Dharsono yang ditemani oleh CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food Wilayah Kalimantan Timur Suryanto Bun.
Pengembangan area jagung sebagaimana dilaksanakan petani di Kecamatan Panyipatan tersebut memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk meningkatkan pendapatan pekebun selama tanaman pokok kelapa sawit belum menghasilkan, memanfaatkan ruang lahan yang masih memungkinkan agar lebih produktif, membantu pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional, meningkatkan produksi daerah dan nasional sekaligus menurunkan ketergantungan impor jagung dari luar negeri, dan meningkatkan konservasi tanah.
Menurut Mulyadi, Vice President Agronomi (VPA) perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food wilayah Kaltim dan Kalsel, “Target proyek percontohan di tahun 2017 untuk wilayah percontohan Kaltim dan Kalsel adalah seluas 121 Ha; yang terdiri atas 64 Ha di Kecamatan Muara Wahao, Kabupaten Kutai Timur dan 57 Ha di Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut.
Adapun syarat untuk mengikuti program penanaman jagung antara lain pekebun memiliki lahan minimal seluas 1 (satu) hektar dan tidak sedang bermasalah; pekebun akan atau sudah mengusahakan lahannya dengan tanaman kelapa sawit dengan katagori belum menghasilkan; pekebun memiliki kelompok pekebun dan bersedia mengikuti program penanaman jagung binaan perusahaan; pekebun yang berdomisili di wilayah usahanya dan mentaati segala ketentuan yang berlaku dalam perjanjian kerjasama kemitraan dengan perusahaan.
Di sela kegiatan panen jagung, Rokib, salah seorang petani jagung mitra Sinar Mas Agribusiness and Food mengatakan bahwa kelompoknya menyambut baik dan menyampaikan rasa terima kasih atas fasilitasi benih yang diberikan secara gratis oleh perusahaan kepada para petani serta pendampingan perusahaan dalam proses pernanaman hingga panen jagung. Hal ini tidak hanya mengurangi beban pembiayaan yang harus disediakan oleh petani, namun pengalokasian dana untuk benih dapat dialihkan untuk pembelian pupuk kandang sehingga pertumbuhan tanaman jagung produktivitasnya tinggi.
Sejak program ini dilaksanakan pada pertengahan November 2017, kini penanaman jagung di area Kabupaten Tanah Laut telah memberikan hasil yang menggembirakan. Dari area luasan sebesar 57 Ha yang sebelumnya non produktif, kini bisa menghasilkan 9,5 ton/ha jagung kering pipil dalam sekali panen dengan durasi tanam hingga panen selama 110 hari dan harga di tempat sekitar Rp 2.400/kg.
Daerah Tanah Laut memang menjadi salah satu lumbung jagung di Provinsi Kalimantan Selatan. Rokib mengatakan, ”Untuk pemasaran jagung di Kabupaten Tanah Laut tidak ada masalah, karena seberapapun besar produksi jagung yang dihasilkan petani sudah ada yang akan menampung yakni pabrik pakan ternak yang juga beroperasi di Kabupaten Tanah Laut.”
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, Suparmi, mengapresiasi langkah nyata Sinar Mas Agribusiness and Food dalam merespons keinginan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas jagung dalam negeri. Apabila semua perusahaan yang bermitra dengan masyarakat meniru langkah Sinar Mas Agribusiness and Food tentu harapan pemerintah untuk swasembada jagung akan segera terwujud.
”Kami berharap perusahaan yang beroperasi di Kalimantan Selatan khususnya perusahaan kelapa sawit yang bermitra dengan masyarakat dapat mencontoh kepedulian Sinar Mas Agribusiness and Food dalam membina usaha produktif masyarakat melalui penanaman jagung saat tanaman sawit belum menghasilkan ” katanya.